Sabtu pagi, 23 Agustus 2025, udara di Desa Kemloko, Kecamatan Tembarak, Kabupaten Temanggung, terasa sejuk dan bersahabat. Di tengah rutinitas warga yang sebagian besar masih bergelut dengan pekerjaan sehari-hari di ladang dan kebun, sebuah peristiwa akademik sekaligus sosial berlangsung penuh kehangatan. Kelompok 11 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga, yang sejak awal Agustus telah menetap dan berbaur bersama masyarakat setempat, mengukir jejak baru dengan menjalin kerjasama resmi bersama Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kemloko 1. Peristiwa itu bukan hanya sekadar agenda formal, tetapi lahir dari semangat kolaborasi yang tulus antara mahasiswa sebagai generasi muda dengan para pendidik yang selama ini menjadi garda terdepan dalam mencerdaskan anak-anak desa.
Lebih dari itu, kerjasama ini adalah wujud nyata dari komitmen mahasiswa KKN untuk menghadirkan dampak positif bagi dunia pendidikan di Desa Kemloko. Mereka tidak ingin sekadar hadir lalu pulang membawa laporan, melainkan benar-benar meninggalkan sesuatu yang berharga. Kolaborasi tersebut menjadi simbol pertemuan antara dunia akademik yang penuh semangat inovasi dengan dunia pendidikan dasar yang setiap hari bergulat membangun karakter, moral, dan pengetahuan generasi penerus bangsa.
Dalam kesempatan ini, Ahmad Yusron Chasani sebagai koordinator desa bersama kelompoknya menyampaikan maksud dan tujuan program KKN yang dirancang agar bersinergi dengan pihak sekolah. Ia menjelaskan bahwa kegiatan KKN bukan hanya kewajiban kurikuler, tetapi juga panggilan untuk terjun langsung ke masyarakat, memahami kebutuhan mereka, dan mencari solusi sesuai kapasitas yang dimiliki.
Sementara itu, pihak SDN Kemloko 1 yang diwakili oleh Kepala Sekolah, Ibu Sri Haryati, S.Pd.SD, menyambut kedatangan mereka dengan tangan terbuka. Dengan senyum ramah, ia mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa dan menyampaikan rasa syukurnya atas kehadiran tenaga muda yang siap membantu dunia pendidikan di desanya. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pihak sekolah memberikan ruang seluas-luasnya kepada mahasiswa KKN untuk berkreasi, berinovasi, dan berkolaborasi dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran maupun kegiatan ekstrakurikuler siswa. Harapannya sederhana, tetapi mendalam: semoga sinergi ini membawa warna baru bagi anak-anak didiknya. Pemandangan itu menghadirkan kesan akrab, seolah mahasiswa dan guru bukan sedang melakukan pertemuan formal, melainkan sedang berbincang sebagai keluarga besar yang memiliki tujuan bersama.
Percakapan mengalir tanpa sekat. Mahasiswa dengan antusias mendengarkan cerita dari kepala sekolah tentang rencana program mereka, mulai dari penguatan literasi dan numerasi, kegiatan seni, hingga program lingkungan sekolah. Tidak ada jarak, tidak ada formalitas kaku. Yang ada hanyalah pertemuan hati antara generasi muda dan pendidik yang sama-sama peduli akan masa depan anak-anak desa.
Momentum kerjasama ini seakan menegaskan bahwa pendidikan bukanlah tanggung jawab tunggal sekolah atau universitas, melainkan tugas bersama yang melibatkan banyak pihak. Kolaborasi antara mahasiswa dan lembaga pendidikan dasar menjadi titik temu yang strategis: mahasiswa belajar langsung tentang realitas pendidikan di tingkat paling dasar, sementara sekolah mendapat tambahan tenaga, ide segar, serta perspektif baru yang bisa memperkaya proses pembelajaran.
Momen 23 Agustus 2025 itu pun menjadi tonggak penting dalam catatan perjalanan KKN UIN Salatiga di Desa Kemloko. Sebuah perjalanan yang tidak hanya berorientasi pada pengabdian semata, tetapi juga bertujuan meninggalkan warisan berupa pengetahuan, keterampilan, dan semangat perubahan. Bagi mahasiswa, ini adalah kesempatan berharga untuk membuktikan bahwa ilmu yang mereka peroleh di kampus dapat diterapkan secara nyata. Bagi sekolah dan masyarakat, ini adalah kesempatan emas untuk merasakan manfaat langsung dari keberadaan mahasiswa.
Kerjasama sederhana yang lahir di ruang guru SDN Kemloko 1 pagi itu mungkin tidak terdengar monumental jika dilihat dari luar. Namun bagi mereka yang hadir, itu adalah awal dari perubahan kecil yang kelak bisa berdampak besar. Sebuah langkah kecil yang penuh arti, menegaskan bahwa pendidikan adalah perjalanan panjang yang membutuhkan tangan-tangan banyak orang untuk terus menyalakan api pengetahuan bagi generasi penerus bangsa.
Penulis: Fera Sakina Rahma