Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Opini

Pesan Tren Musik

×

Pesan Tren Musik

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Ficky Prasetyo Wibowo, Guru Musik Pesantren-Sekolah Alam Planet Nufo

Musik kini menjadi sesuatu yang keberadaannya tiada batas tempat dan waktu. Di kafe, warung, angkringan, restoran, bandara, stasiun, terminal, pelabuhan, hotel, penginapan, rumah pribadi, rumah sakit, rumah ibadah, pasar pagi, pasar malam, pasar minggu, kamar tidur, kamar mandi, dapur, ruang tamu, ruang keluarga, ruang kerja dan di belahan bumi manapun, musik bisa saja menggema.

Example 300x600

Kemajuan teknologi menjadikan musik semakin mudah diakses kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi apapun. Setiap orang bisa memutar berulang lagu yang sedang digemari, bahkan hingga ratusan kali dalam sehari. Berbeda dengan dulu, saat musik hanya bisa dinikmati lewat radio. Pendengar harus request dulu kepada penyiar untuk diputarkan lagu tertentu. Itupun harus antre dengan permintaan pendengar yang lain. Belum lagi waktu pembacaan ‘titip salam’ yang bisa menunda lama pemutaran lagu tersebut. Atau setelah itu ada kaset pita, VCD, DVD, Walkman, MP3, yang harus membeli dulu untuk memutar lagu tertentu dan terbatas.

Kemudahan musik didengar dan viral bukan hanya dari media untuk mengaksesnya saja, tetapi juga proses membuat dan memasarkan musik juga semakin mudah. Dulu harus kerja sama dengan dapur rekaman untuk membuat lagu, baru bisa rilis dan mungkin terkenal. Sekarang ada SUNO, AI pembuat musik otomatis, hanya butuh memasukkan lirik, genre, dalam beberapa detik, lagu bisa langsung jadi. Kalau tidak bisa membuat lirik, minta tolong saja sama Meta AI.


Keberadaan musik yang tidak terbatas tempat dan waktu, menjadikan musik sebagai salah satu faktor berkembangnya kecenderungan atau perubahan umum dalam suatu periode waktu tertentu. Tren musik saat ini oleh beberapa orang dianggap sebagai hal yang kurang baik. Itu karena menjamurnya Sound Horeg, lagu-lagu yang dioprek menjadi genre tertentu seperti DJ, menjadikan citra musik buruk atau lebih baik dihindari. Karena di dalam genre tertentu, lagu diperdengarkan hanya mendahulukan penyampaian ekspresi tanpa peduli makna yang terkandung di dalamnya. Misalnya ketika malam takbir. Takbir yang mestinya menggema untuk mengingat dan mengagungkan Allah SWT. malah menjadi tidak begitu teresapi maknanya karena diiringi dengan musik-musik yang komposisinya tidak seimbang atau berlebihan.

Meski begitu, musik menjadi salah satu media paling ampuh untuk menyampaikan pesan-pesan oleh penyanyi atau pencipta lagu. Seperti Roma Irama dengan “Nada dan Dakwa”nya, yang difilmkan pada tahun 1991. Kemudahan akses dan banyaknya jenis atau genre lagu, menjadikan musik bisa didengar oleh orang-orang dari berbagai kalangan dan usia. Karena itu, lagu atau musik mestinya mengandung pesan-pesan baik di tengah tren yang terus berkembang.

Seseorang bisa saja mengobati lukanya sendiri karena mendengarkan sebuah lagu. Seseorang bisa semakin berbunga-bunga karena mengulang musik yang ia suka. Seseorang juga bisa mengenang momen ketika mendengar musik tertentu yang pernah ia putar sebelumnya. Begitu kehebatan musik sebagai salah satu kenikmatan pendegaran yang harus disyukuri oleh manusia. Karena bagaimanapun, kita tidak bisa menghindar dari mendengar musik. Karena suara burung yang indah, gemericik air mengalir, embusan angin yang menerbangkan daun, adalah bagian dari musik yang mengandung pesan positif bagi orang yang memahaminya. Maka, sewajarnya musik tidak hanya mengikuti tren yang berkembang, tetapi juga harus mengandung pesan-pesan kebaikan.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *