Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Opini

Keutamaan Sahur dalam Puasa Ramadhan

×

Keutamaan Sahur dalam Puasa Ramadhan

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Rosaida Artha Kusumanova, Santri-Murid Planet Nufo Rembang.

Sahur, kegiatan yang biasa dilakukan oleh umat Islam saat menjalankan ibadah puasa di bulan suci ramadhan. Di Indonesia, kegiatan ini hampir menjadi kewajiban saat melaksanakan puasa. Tanpa adanya sahur, seolah ada sesuatu yang kurang dalam ibadah puasa mereka. Sahur adalah kegiatan makan dan minum yang dilakukan pada waktu dini hari sebelum fajar tiba. Hal ini dilakukan dalam rangka mempersiapkan diri untuk menjalankan ibadah puasa.

Example 300x600

Sahur, merupakan ibadah yang sangat dianjurkan dalam menjalankan ibadah puasa. Baik puasa ramadhan maupun puasa-puasa sunnah yang lain. Sahur juga memiliki banyak keutamaan. Salah satunya adalah dapat mendatangkan keberkahan. Keberkahan yang datang bisa banyak macamnya. Seperti keberkahan dalam rezeki, keberkahan dalam kekuatan fisik selama menjalankan puasa, keberkahan dalam beribadah, maupun keberkahan-keberkahan lain dari Allah SWT yang tak kita ketahui seberapa banyak jumlahnya.

Rasulullah SAW pernah bersabda dalam salah satu hadistnya sebagai berikut:

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

Artinya:“Bersahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat berkah” (HR. Bukhari No. 1923, Muslim No. 1095).

Keutamaan lain menjalankan sahur adalah sebagai pembeda umat Muslim dengan Ahli kitab. Dalam menjalankan ibadah puasanya, Ahli kitab tidak mengenal kata sahur. Ahli kitab memulai puasanya tepat setelah bangun tidur. Tidak peduli pada jam berapapun Ahli kitab bangun, Ahli kitab langsung menjalankan ibadah puasa. Sementara itu, umat Muslim menjalankan ibadah puasa setelah imsak tiba. Sebelum imsak itulah umat islam menjalankan ibadah sahur. Sahur menjadi pembeda teknis yang sangat kentara antara puasa umat Islam dengan puasa Ahli kitab.

Selain dua keutamaan yang telah disebutkan sebelumnya, sahur juga termasuk ibadah sunnah yang mendatangkan pahala. Ini adalah salah satu kenikmatan yang amat besar. Hanya dengan makan sahur kita akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Jadi, untuk apa kita malas melaksanakan sahur?

Sahur tak hanya mendatangkan kenikmatan spiritual bagi kita. Namun, sahur juga mendatangkan kenikmatan jasmani. Dengan menjalankan sahur, tubuh kita akan menjadi lebih kuat dalam menjalani puasa. Tubuh kita memerlukan asupan gizi yang cukup untuk menjalani kegiatan sehari-hari. Jika kita hanya mengandalkan makanan saat berbuka, maka tubuh kita akan kekurangan asupan gizi. Kekurangan asupan gizi dapat menimbulkan banyak penyakit dalam diri kita. Hal ini bisa menjadi mudharat bagi kita semua. Oleh karena itu, mari bersama kita melaksanakan sahur.

Nabi Muhammad SAW sendiri amat menganjurkan pelaksanaan ibadah sahur. Beliau pernah bersabda dalam salah satu hadist nya:

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى الْمُتَسَحِّرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang bersahur.” (HR. Ahmad No. 11003, dari Abu Sa’id Al-Khudri).

Sungguh amat besar keutamaan dalam menjalankan ibadah sahur. Orang yang menjalankan ibadah sahur mendapatkan keberkahan dan doa dari Allah SWT beserta Malaikat-Nya. Karena itu, sebagai umat Muslim yang baik, seharusnya kita bisa memahami keutamaan sahur. Sehingga kita menjadi tidak malas dan semangat dalam menjalaninya.

Adapun waktu yang paling utama dalam menjalankan ibadah ini. Rasulullah SAW biasanya menjalankan ibadah sahur mendekati waktu fajar. Namun, beliau tetap menyisakan waktu agar tidak bertepatan dengan datangnya adzan subuh. Disunnahkan untuk mengakhirkan sahur agar lebih dekat dengan waktu subuh. Sebagaimana disebutkan dalam hadist:

عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ قَالَ: تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ ثُمَّ قَامَ إِلَى الصَّلَاةِ. قُلْتُ: كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسَّحُورِ؟”قَالَ: قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

Artinya: “Dari Zaid bin Tsabit, ia berkata: Kami makan sahur bersama Rasulullah ﷺ, kemudian beliau berdiri untuk shalat. Aku bertanya: ‘Berapa lama jarak antara sahur dan azan (Subuh)?’ Beliau menjawab: ‘Kira-kira (membaca) 50 ayat’.” (HR. Bukhari No. 1921, Muslim No. 1097).

Menurut para ulama, 50 ayat yang dimaksud adalah sekitar 10-15 menit sebelum adzan subuh. Sahur adalah ibadah sunnah penuh keberkahan. Jadi, untuk apa kita malas melaksanakannya. Sahurlah walaupun hanya dengan seteguk air atau makanan kecil lainnya. Semoga kita semua dapat menjalankan ibadah sahur dengan baik dan mendapat banyak keberkahan dari Allah SWT.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *