Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Puisi Esai

Tanyanya dan Harapnya

×

Tanyanya dan Harapnya

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

30 Maret 2025
(Hari Terakhir Ramadhan)

Ramadan bungkukkan badan sebelum pergi,
menitipkan wasiat di kening yang basah:
“Jangan biarkan kami hanya jadi ritual musiman,
sementara lapar tetangga masih puasa yang tak berujung.”

Example 300x600

Kita hitung zakat dengan kalkulator,
tapi lupa membagi martabat.
Masjid penuh, tapi pasar gelap
masih menjual keadilan dengan diskon.

Lailatul Qadar kita rebut dengan tangis,
tapi siang hari kita diam
saat perempuan digunduli karena salah jilbab.
Di mana malam kemuliaan jika siangnya kita bungkam?

Lapar sebulan mengajari kita sabar,
tapi perut kenyang membuat lupa:
banyak yang berpuasa sepanjang tahun
bukan untuk Tuhan, tapi karena tak ada pilihan.

Lebaran datang dengan baju baru,
sementara pengemis masih pakai kemiskinan
yang kita jahit dari kain ketidakpedulian.
Kita salam-salaman, tapi tangan siapa
yang terus mengangkangi rezeki orang lain?

Ramadan pergi dengan catatan akhir:
“Kalian khusyuk pada qiyamul lail,
tapi buta pada penggusuran subuh.
Apa artinya sujud panjang,
jika lutut tak mau menekuk untuk membela yang terinjak?”

Kita rayakan kemenangan,
tapi menang atas siapa?
Jika setan kita biarkan bersarang
di kebijakan yang mengizinkan orang miskin kelaparan.

Maka Ramadan tinggalkan kita dengan tanya:
“Akankah kalian tetap menjadi hamba-Ku,
atau hanya hamba bulan-bulanan
yang taat saat ada pahala,
tapi bungkam saat harus berisik melawan kezaliman?”

Oleh: Putri ‘Aisyah Nurul Iman, Ketua Komunitas Puisi Esai Planet Nufo Rembang.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *