Demak, PikiranBangsa.co – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bekerja sama dengan Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha KAHMI (BPD HIPKA) Kota Semarang menyelenggarakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bertajuk “Penguatan Resiliensi Ekonomi Program Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca Bencana Banjir 2024 di Demak”.
Acara ini digelar pada Selasa, 16 September 2025, mulai pukul 09.00 WIB hingga selesai, bertempat di Aula Rumah Makan Ayam Goreng Mbak Tari, Demak.
Bimtek ini diisi dengan materi pengenalan digital marketing serta strategi penguatan ekonomi masyarakat pasca bencana. Selain itu, peserta juga diberi ruang untuk berkolaborasi dengan para pengusaha asal Demak, sehingga diharapkan mampu membuka peluang usaha baru dan mempercepat pemulihan ekonomi daerah.
Sejumlah narasumber hadir dalam kegiatan tersebut, di antaranya:
Prof. Koentjoro Soeparno (Universitas Gadjah Mada)
Yuli Arinta Dewi, S.P., M.Si (Universitas Islam Sultan Agung & Pengurus HIPKA Kota Semarang)
Aris Safruddin (Pengusaha, Pengurus HIPKA Kota Semarang)
Fatimatuz Zahra, S.Th.I., MA (Sekolah Tinggi Agama Islam Pati)
Ahmad Habib (Fasilitator dari PMI Demak)
Ketua BPD HIPKA Kota Semarang, dalam keterangannya, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian dunia usaha terhadap pemulihan masyarakat pasca bencana.
“Kami ingin masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil di Demak, tidak hanya pulih secara fisik, tetapi juga mampu bangkit secara ekonomi. Dengan pelatihan ini, kami berharap mereka lebih siap menghadapi tantangan dan peluang di era digital,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan BNPB menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, akademisi, dan dunia usaha dalam proses rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana.
“Pemulihan ekonomi masyarakat pasca banjir harus dilakukan secara kolaboratif. Dukungan dari pengusaha menjadi penting untuk mempercepat kemandirian ekonomi warga,” kata salah satu pejabat BNPB.
Melalui kegiatan ini, BNPB bersama BPD HIPKA Kota Semarang menegaskan komitmennya dalam memperkuat kapasitas masyarakat, khususnya di sektor ekonomi, agar mampu bangkit dan mandiri setelah bencana.