Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
News

Membentuk Generasi Sigap dan Tangguh dengan Kegiatan DIKLATSAR ERDAMS FKM UMJ

×

Membentuk Generasi Sigap dan Tangguh dengan Kegiatan DIKLATSAR ERDAMS FKM UMJ

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Summary:
ERDAMS FKM UMJ menggelar kegiatan DIKLATSAR bertema “Siap Berilmu, Cepat Bertindak, Tanggap Bertanggung Jawab” untuk membentuk kader relawan muda yang tangguh, disiplin, dan berjiwa kemanusiaan.

Example 300x600

Emergency Response in Disaster and Medical Services (ERDAMS) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta (FKM UMJ) kembali menggelar kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Dasar (DIKLATSAR) sebagai bagian dari proses pembentukan calon anggota baru. Kegiatan rutin tahunan ini mengusung tema “Siap Berilmu, Cepat Bertindak, Tanggap Bertanggung Jawab” dan diikuti puluhan peserta yang antusias menjalani setiap tahap pelatihan.

Ketua Bidang Diklat ERDAMS FKM UMJ, Izzana Fatima M.A., menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pelatihan teknis kebencanaan, tetapi juga pembentukan karakter.

“DIKLATSAR bukan hanya sekadar pelatihan, melainkan ruang pembentukan karakter, kedisiplinan, dan jiwa kepemimpinan bagi calon anggota ERDAMS,” ujar Izzana.

Ia menambahkan bahwa melalui kegiatan ini, setiap peserta diharapkan dapat menjadi pribadi yang siap siaga dalam berbagai kondisi dan mampu mengimplementasikan semangat kemanusiaan di kehidupan sehari-hari.

Sebelum mengikuti kegiatan inti, peserta terlebih dahulu menjalani Pra-DIKLATSAR sebagai tahap pembekalan awal mengenai nilai-nilai dasar ke-ERDAMS-an. Pada sesi pertama, Naufal Alif Ramadhan, S.K.M., memberikan materi tentang arti relawan dan nilai-nilai kerelawanan dalam konteks kebencanaan.

“Relawan bukan hanya mereka yang hadir di lokasi bencana, tetapi mereka yang siap bertanggung jawab dan menjaga integritas di setiap keadaan,” kata Naufal.

Ia menjelaskan bahwa loyalitas dan integritas menjadi fondasi utama bagi seorang relawan ketika menghadapi situasi darurat. Sesi selanjutnya diisi oleh Iqbal Maulana Hasanudin, S.K.M., dengan topik Dasar Jurnalistik dan Desain Grafis Organisasi.

“Kemampuan komunikasi dan kreativitas visual sangat penting bagi organisasi kebencanaan seperti ERDAMS,” ungkap Iqbal.

Menurutnya, publikasi dan dokumentasi yang baik dapat memperluas dampak kegiatan kemanusiaan serta memperkuat citra positif organisasi.

Tiga Hari Pelatihan Intensif dan Edukatif

Kegiatan utama DIKLATSAR berlangsung selama tiga hari dengan serangkaian agenda yang padat dan edukatif. Pada hari pertama (3 Oktober 2025), peserta mengikuti sesi pembukaan serta materi Sejarah ERDAMS yang disampaikan oleh Hardiman S. Gurrici, pendiri ERDAMS FKM UMJ. Hardiman menjelaskan bahwa ERDAMS dibentuk sebagai wadah mahasiswa kesehatan masyarakat untuk berkontribusi langsung dalam penanggulangan bencana dan pelayanan medis darurat.

Memasuki hari kedua (4 Oktober 2025), peserta mendapatkan pelatihan dari narasumber profesional, seperti Mulya Dewi, S.Pd. dari MDMC, yang membawakan materi Kelogistikan dan Manajemen Bencana.

Kesiapan logistik dan kemampuan pertolongan pertama menjadi dua hal mendasar dalam penanganan bencana,” jelas Mulya Dewi.

Selain itu, KMPA Widharsa turut memberikan pelatihan Pertolongan Pertama yang melatih ketangkasan dan ketenangan peserta saat menghadapi situasi darurat. Kegiatan hari kedua juga diisi dengan Focus Group Discussion (FGD), ice breaking, dan Pentas Seni (PENSI) sebagai bentuk penguatan solidaritas antar peserta.
Malam harinya, kegiatan Datangnya Energi Baru Anggota (DEBAR) menjadi simbol regenerasi semangat baru bagi calon anggota ERDAMS.

Hari terakhir, 5 Oktober 2025, ditutup dengan sesi refleksi dan kebersamaan yang berlangsung penuh rasa syukur. Para peserta mengungkapkan kebanggaan karena telah menyelesaikan seluruh rangkaian pelatihan dengan semangat tinggi.

Kegiatan DIKLATSAR 2025 menjadi momentum penting bagi ERDAMS FKM UMJ untuk memperkuat karakter dan kesiapan anggota baru menghadapi situasi bencana.

“Semoga pengalaman yang diperoleh selama DIKLATSAR menjadi bekal berharga dalam menjalankan tugas pengabdian di masa mendatang,” tutup Izzana Fatima.

Melalui pelatihan ini, diharapkan seluruh peserta mampu menjadi pribadi yang siap, cepat, dan tanggap dalam menghadapi situasi darurat serta terus menyalakan semangat kemanusiaan di setiap langkah pengabdian.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *