Oleh: Nawwaf Absyar Rajabi, Santri-Murid SMP Alam Nurul Furqon (Planet Nufo) Rembang
Baru-baru ini di Planet Nufo, Abana Dr. Mohammad Nasih M.Si, atau sering juga dipanggil dengan Abah Nasih (Abana), melakukan proyek pembangunan Masjid serbaguna yang akan menunjang kegiatan di Planet Nufo. Rencananya pembangunan Masjid ini akan selesai pada tahun 2026, Insya Allah. Nama yang diberikan oleh Abah Nasih adalah Muhammad Iqbal, mungkin terdengar aneh, ya, Masjid diberi nama orang.
Emangnya sehebat apa sih Muhammad Iqbal? Sampai-sampai Masjid di Planet Nufo diberi nama Muhammad Iqbal?
Muhammad Iqbal, atau juga dikenal sebagai Allama Iqbal, bisa juga Sir Muhammad Iqbal, adalah seorang penyair, filsuf, dan politikus Muslim terkemuka pada abad ke-20. Ia memainkan peran penting dalam menginspirasi dan mengarahkan umat Islam di India Britania untuk memperjuangkan pembentukan negara Muslim yang terpisah, yang akhirnya terwujud sebagai Pakistan pada tahun 1947. Oleh karena itu, ia dianggap sebagai bapak spiritual Pakistan.
Iqbal dikenal sebagai salah satu tokoh terpenting dalam sastra Urdu dan Persia. Karyanya dipenuhi dengan semangat kebangsaan dan gagasan filosofis. Ia dianggap sebagai salah satu pemikir Islam paling berpengaruh pada abad ke-20. Salah satu konsepnya yang terkenal adalah khudi (pribadi atau diri), yang menekankan pentingnya pengembangan diri dan ego.
Muhammad Iqbal meninggal pada 21 April 1938, hampir satu dekade sebelum Pakistan terbentuk. Namun, visinya tetap menginspirasi perjuangan kemerdekaan Pakistan. Ia dikenang sebagai seorang visioner yang menyatukan puisi, filsafat, dan politik untuk mendorong perubahan besar di anak benua India.
Selain itu, ia juga meninggalkan sebuah karya yang menjadi pendukung kuat kebangkitan politik dan spiritual dunia Muslim. Kumpulan ceramahnya yang diterbitkannya, yaitu The Reconstruction of Religious Thought in Islam, menawarkan pemikiran untuk membangun kembali pemikiran keagamaan dalam Islam.
Inilah alasan Abah Nasih memberi nama Masjid baru di Planet Nufo dengan nama Muhammad Iqbal, agar menjadi simbol dari semangat pembaruan pemikiran Islam yang diusung Planet Nufo. Nama Iqbal dipilih sebagai representasi gagasan besar tentang rekonstruksi pemikiran Islam, sebagaimana yang ditulis Muhammad Iqbal dalam bukunya The Reconstruction of Religious Thought in Islam. Visi ini sejalan dengan pendekatan pendidikan di Planet Nufo yang mengintegrasikan hafalan Al-Qur’an, pemahaman hadis, dan penguasaan sains serta teknologi modern.
Gagasan Abah Nasih tentang pembangunan Masjid serbaguna ini sejatinya memiliki kesamaan ruh dengan pemikiran Muhammad Iqbal, yang menekankan pentingnya keterpaduan antara spiritualitas, intelektualitas, dan aksi sosial. Bagi Abah Nasih, masjid bukan sekadar tempat ibadah, tetapi juga pusat lahirnya gagasan, penelitian, dan pembentukan karakter umat yang dinamis—sebagaimana Iqbal memandang Islam sebagai kekuatan kreatif yang mendorong manusia untuk terus berinovasi dan memperbaiki peradaban.
Bahkan Abah Nasih menyuruh ke seluruh santri muridnya untuk menjelaskan betapa hebatnya Sir Muhammad Iqbal pada masanya, bukan soal kekuatan, juga bukan tentang soal kekuasaan, tetapi soal pemikirannya yang hebat pada masa lampau. Itulah alasan mengapa Abah Nasih memberi nama ke Masjid baru Planet Nufo dengan nama Muhammad Iqbal, agar para santri murid mampu untuk meneladani semangat dan kecerdasan pemikiran beliau.
Abah Nasih ingin mereka belajar bahwa kebangkitan umat tidak hanya dibangun dengan kekuatan senjata, tetapi dengan kekuatan ilmu, gagasan, dan visi masa depan. Dengan mengenang nama Muhammad Iqbal, para santri murid diharapkan tumbuh menjadi generasi yang berani bermimpi besar, tidak takut melawan kebodohan, mampu melahirkan ide-ide yang membawa perubahan, serta menjadi generasi yang mampu merekonstruksi peradaban Islam dan kemanusiaan di masa depan.


















