Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Mahasiswa

Peran Generasi Muda dalam Menguatkan Civil Society di Indonesia

×

Peran Generasi Muda dalam Menguatkan Civil Society di Indonesia

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Bunga Navilla Anjani, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga 2022

Civil society atau masyarakat sipil merupakan kekuatan penting dalam menyeimbangkan kekuasaan negara dan pasar. Masyarakat sipil menjadi wadah bagi aspirasi rakyat dalam menyuarakan demokrasi dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan. Di tengah perkembangan teknologi serta dinamika sosial politik, keberadaannya tidak bisa dilepaskan dari peran aktif generasi muda.

Example 300x600

Jika berbicara tentang perubahan sosial, anak muda selalu menjadi motor gerakan. Mereka bukan hanya penonton dalam drama politik atau sosial, tetapi juga pemain utama yang ikut menulis naskahnya. Hal ini membuktikan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam membentuk arah masa depan masyarakat, termasuk memperkuat civil society.

Generasi Z: Digital Native yang Kritis dan Peduli

Generasi muda saat ini, terutama yang tergolong Generasi Z, tumbuh di era digital. Sejak kecil mereka sudah akrab dengan internet, media sosial, dan gawai. Mereka dikenal sebagai digital native — generasi yang lahir dan tumbuh bersama teknologi. Dalam sehari, mereka bisa menghabiskan lebih dari 12 jam berselancar di media sosial.

Namun, hal itu juga membawa dampak positif. Banyak di antara mereka yang justru peduli terhadap isu-isu sosial yang mereka temukan melalui media digital. Platform seperti Instagram, TikTok, dan X menjadi ruang baru untuk menyuarakan pendapat, menggalang solidaritas, serta membentuk opini publik. Kepedulian ini tampak dari berbagai gerakan sosial yang lahir di dunia maya, seperti kampanye #GejayanMemanggil yang digagas mahasiswa Yogyakarta, gerakan Save Sangihe untuk menyelamatkan lingkungan dari tambang emas, hingga kampanye #HutanKitaSultan yang menggugah kesadaran publik akan pentingnya menjaga hutan.

Di balik layar gawai mereka, banyak anak muda berjuang dengan cara-cara baru untuk menyuarakan kebenaran, keadilan, dan membela yang lemah. Aktivisme digital seperti ini merupakan bentuk nyata kontribusi mereka terhadap penguatan civil society. Suara mereka dapat viral dalam hitungan jam dan menggerakkan ribuan orang untuk ikut peduli.

Generasi muda memiliki energi, kreativitas, dan kepedulian tinggi terhadap berbagai isu, seperti keadilan sosial, kesetaraan gender, perubahan iklim, korupsi, hingga hak digital. Banyak gerakan sosial baik di tingkat lokal maupun nasional yang dipelopori oleh anak muda.

Tantangan: Dari Apatis hingga Tekanan Politik

Meskipun memiliki potensi besar, peran generasi muda dalam memperkuat civil society juga menghadapi berbagai tantangan. Di antaranya adalah sikap apatis, minimnya ruang partisipasi politik yang sehat, serta tekanan dari pihak-pihak anti kritik.

Pertama, masih ada sebagian anak muda yang bersikap apatis dan menganggap urusan sosial maupun politik bukan tanggung jawab mereka. Hal ini biasanya disebabkan oleh kurangnya pengalaman atau trauma masa lalu karena tidak pernah diberi ruang untuk bersuara.

Kedua, budaya senioritas masih kuat dalam banyak organisasi masyarakat sipil. Anak muda sering dianggap belum cukup matang untuk memegang peran penting, sehingga potensi mereka tidak dimaksimalkan.

Ketiga, tantangan paling serius datang dari tekanan politik. Aktivis muda yang bersuara kritis sering diintimidasi, dibungkam, bahkan dikriminalisasi. Ruang demokrasi yang semakin sempit tentu menjadi ancaman nyata bagi perkembangan civil society di Indonesia.

Meski demikian, harapan tetap ada. Anak muda Indonesia terbukti kreatif, adaptif, dan tangguh. Mereka tidak hanya berdemo di jalan, tetapi juga menciptakan konten yang menggugah, membuat aplikasi edukatif, membuka ruang diskusi di YouTube atau TikTok, serta membentuk koalisi lintas isu dan lintas kota.

Masa Depan Civil Society Ada di Tangan Kita

Peran generasi muda dalam menguatkan civil society bukan sekadar wacana, melainkan tanggung jawab nyata. Kita tidak bisa hanya mengandalkan negara atau elit politik untuk menciptakan masyarakat yang adil dan demokratis. Negara dan masyarakat seharusnya bersama-sama membuka ruang yang mendukung partisipasi anak muda.

Generasi muda adalah aktor kunci dalam menghidupkan civil society di Indonesia. Dengan semangat inovatif, pemanfaatan teknologi, dan keberanian menyuarakan kebenaran, kita — para anak muda — harus ikut ambil bagian. Suara kita, ide kita, dan aksi kita memiliki kekuatan besar untuk membawa perubahan.

Civil society yang kuat adalah fondasi bagi bangsa yang sehat. Dan bangsa yang sehat adalah bangsa yang mau mendengar suara anak mudanya. Kolaborasi lintas generasi, literasi yang kuat, serta keberanian untuk peduli akan menjadikan civil society semakin kuat, tangguh, dan demokratis.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *