Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
NewsPendidikanRegional

Duta Literasi, Wajah Baru Gerakan Membaca di Blora

×

Duta Literasi, Wajah Baru Gerakan Membaca di Blora

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Blora, PikiranBangsa.co – Gerakan literasi di Kabupaten Blora kian berdenyut. Sebanyak enam finalis muda tampil dalam Bootcamp Literasi Pemilihan Duta Literasi Kabupaten Blora 2025 yang digelar di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Blora, Sabtu (8/11/2025).

Kegiatan ini menjadi ruang belajar dan refleksi bagi generasi muda untuk memahami makna literasi sebagai kekuatan berpikir, berkarya, dan berdaya sosial. Mereka merupakan bagian dari 170 peserta yang sebelumnya mengikuti seleksi ketat, terdiri atas lima siswa SMA dan satu siswa SMP dari Blora.

Example 300x600

Bunda Literasi Kabupaten Blora, Hj. Ainia Shalichah Arief Rohman, dalam arahannya menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai langkah strategis membangun budaya baca di kalangan pelajar.

“Pemilihan Duta Literasi ini diikuti 170 peserta dan menyisakan enam finalis. Duta Literasi diharapkan mampu menguatkan dan meningkatkan daya literasi di wilayah Blora, khususnya Angkatan Gen Z dan pelajar secara spesifik,” ujarnya.

Menurutnya, literasi bukan sekadar kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga membentuk pola pikir kritis dan empati sosial.
“Duta Literasi harus menjadi pelopor dalam menyebarkan semangat belajar sepanjang hayat,” tegasnya.

Ainia juga menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan hasil kerja kolaboratif berbagai pihak.
“Program ini didukung oleh Dinas Perpustakaan, Dinas Pendidikan, Dinas Pemerintahan Masyarakat Desa, Bunda Literasi Blora, dan komunitas literasi seperti Satupena Kabupaten Blora,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala DPK Blora, Mohamad Toha Mustofa, menjelaskan pentingnya mengukur capaian literasi melalui dua instrumen utama, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Kegemaran Membaca (TGM).
Kedua indeks tersebut, katanya, menjadi tolok ukur bagi efektivitas gerakan literasi di daerah.

“IPLM mengukur pemerataan layanan, koleksi, tenaga perpustakaan, hingga partisipasi masyarakat,” jelas Toha.
“Sedangkan TGM menunjukkan sejauh mana masyarakat memiliki perilaku membaca dan belajar secara mandiri.”

Ia berharap Duta Literasi dapat menjadi perpanjangan tangan dalam memperkuat budaya literasi di tingkat komunitas.
“Para duta inilah yang akan menyalakan semangat baca, gemar baca, dan budaya baca di Blora,” ujarnya.

Toha juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam menghidupkan ekosistem literasi.
“Ke depan, kami ingin gerakan literasi di Blora menjadi gerakan bersama yang inspiratif dan berkelanjutan,” tambahnya.

Usai sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan Master Class bersama Gunawan Trihantoro, Ketua Satupena Kabupaten Blora, yang membawakan materi “Cara Praktis Menyusun Visi Misi Duta Literasi.”
Gunawan mengajak para finalis memahami literasi bukan hanya soal membaca, tetapi juga soal menemukan makna diri dan arah pengabdian sosial.

“Visi adalah peta masa depan yang ingin diwujudkan, sedangkan misi adalah langkah nyata menuju ke sana,” jelasnya.
Menurutnya, visi Duta Literasi harus lahir dari hati, berpijak pada nilai lokal, dan membawa dampak nyata bagi masyarakat.

Gunawan menegaskan pentingnya langkah kecil yang konkret dan berkelanjutan.
“Mulailah dari hal sederhana seperti pelatihan menulis, komunitas baca, atau kampanye literasi digital,” ujarnya.

Para finalis tampak antusias menulis visi dan misinya masing-masing. Mereka belajar menulis arah perubahan diri sekaligus arah masa depan literasi Blora.

Bootcamp Literasi ini bukan sekadar ajang lomba, melainkan proses membangun generasi pembelajar yang reflektif dan berdaya cipta.
Blora sedang menulis kisahnya sendiri tentang semangat, kolaborasi, dan masa depan literasi yang terus menyala.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *