Oleh: Muhammad Ilham Nugroho,
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin Universitas Islam Negeri Sunan Kudus
Pemuda adalah pilar utama yang menentukan arah masa depan suatu bangsa. Mereka merupakan generasi penerus yang mengemban tugas dan tanggung jawab dari para pendahulu dalam membangun Indonesia menuju kemajuan. Hal ini menunjukkan bahwa pemuda memiliki andil besar melalui ide dan gagasan yang perlu dikembangkan demi kemajuan negara dan bangsa. Oleh karena itu, kualitas generasi muda saat ini menjadi penentu ke arah mana bangsa Indonesia akan melangkah di masa mendatang.
Di sisi lain, bangsa Indonesia sedang menghadapi berbagai persoalan kompleks. Derasnya arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi membawa perubahan besar dalam berbagai aspek kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, dan pola pikir masyarakat. Belum lagi persoalan serius seperti degradasi sosial, krisis kepemimpinan, dan ketimpangan sosial. Dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut, peran pemuda sangat diperlukan karena mereka memiliki kreativitas, inovasi, dan semangat tinggi untuk melakukan perubahan demi kemajuan bangsa.
Sejarah membuktikan bahwa pemuda selalu berperan penting dalam perjalanan bangsa Indonesia. Tahun 1928 para pemuda mengikrarkan “Sumpah Pemuda”; kemudian pada peristiwa “Rengasdengklok” mereka bahu-membahu memperjuangkan kemerdekaan. Pada tahun 1998 pun pemuda, khususnya mahasiswa, menjadi tokoh sentral dalam menggulingkan Presiden Soeharto dan mendorong perubahan politik serta pemerintahan Indonesia. Tanpa perjuangan tersebut, bangsa Indonesia tidak akan seperti sekarang. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa masa depan Indonesia sangat bergantung pada seberapa kuat semangat juang para pemudanya.
Meski demikian, pemuda saat ini tidak terlepas dari tantangan yang besar. Masalah pengangguran menjadi salah satunya, di mana pada Februari 2025 tercatat sekitar 3,55 juta pengangguran berusia 15–24 tahun, dengan lulusan SMK sebagai penyumbang terbesar tingkat pengangguran terbuka. Kondisi ini dapat melemahkan mental dan semangat pemuda sehingga mereka kehilangan potensi inovasi untuk membangun bangsa. Selain itu, sebagian pemuda juga bersikap apatis terhadap kondisi bangsa dan lebih sibuk dengan dunia masing-masing. Faktor pengaruh budaya luar serta kesenjangan akses pendidikan juga memperburuk keadaan.
Melihat kondisi tersebut, pemuda Indonesia masih dirasa belum sepenuhnya siap menerima tonggak kejayaan bangsa. Oleh karena itu, peran pemerintah sangat diperlukan dalam upaya pembangunan karakter kepemudaan dengan memberikan dukungan, fasilitas, serta ruang untuk berinovasi, berdaya saing, menciptakan hal baru, dan mengembangkan ide demi masa depan bangsa. Pemuda juga harus aktif dalam kegiatan sosial, organisasi masyarakat seperti Karang Taruna, IPNU–IPPNU, GP Ansor, serta berani terjun ke dunia kerja dan politik. Sinergi pemuda dan pemerintah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan pembangunan nasional.
Masa depan bangsa berada di tangan mereka yang berani melakukan aksi nyata dan menciptakan perubahan. Pemuda harus menyadari bahwa mereka bukan hanya pewaris bangsa, tetapi juga penentu arah masa depan Indonesia. Semangat nasionalisme, ketangguhan karakter, kemampuan berkarya, dan daya tahan terhadap tantangan global harus menjadi kekuatan utama generasi muda. Dengan kontribusi nyata, pemuda Indonesia diharapkan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan dan menunjukkan karya demi terwujudnya cita-cita bangsa, yaitu masyarakat yang adil, makmur, dan sejahtera.


















