Oleh: Ristia Nisfiatul Istiqomah, Mahasiswa Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga
Keseimbangan antara kebebasan beropini dan keadilan merupakan tantangan paling penting di zaman kita. Kebebasan beropini merupakan hak fundamental yang harus dilindungi, namun tanpa keadilan, kebebasan tersebut dapat menjadi sarana untuk merugikan dan mendiskriminasi orang lain. Oleh karena itu, kebebasan dan keadilan harus berjalan beriringan untuk mewujudkan keharmonisan dalam masyarakat.
Kebebasan berekspresi memberi individu tempat untuk mengekspresikan pemikirannya, bertukar pikiran, dan berpartisipasi dalam kehidupan sosial dan politik. Tanpa adanya kebebasan, masyarakat kehilangan kekuatan kritis dan otoriterisme bisa berkembang. Namun, kebebasan menyebarkan ujaran kebencian, pencemaran nama baik, dan informasi hoaks. Dampaknya hal dapat merusak kohesi sosial dan melemahkan keadilan.
Keadilan di sisi lain bertindak sebagai penyeimbang untuk memastikan bahwa kebebasan tidak melanggar hak orang lain. Keadilan juga mendorong setiap individu untuk bertanggung jawab secara moral dan hukum atas pendapat yang diungkapkan. Misalnya, kebebasan menyampaikan kritik adalah bagian dari kebebasan, namun harus berdasarkan fakta yang jelas dan benar tanpa ada maksud untuk mencemarkan nama baik pihak mana pun.
Tantangan dalam beropini itu sendiri yaitu bagaimana kita menentukan batas antara kebebasan yang sehat dan kebebasan yang merugikan. Jika kebebasan terlalu dikekang, kita akan kehilangan hak untuk bersuara, namun jika kebebasan terlalu longgar maka kita juga akan beresiko dalam menghadapi kekacauan dam ketidakadilan sosial.
Pendekatan terbaik untuk membangun budaya beropini yang bertanggung jawab dapat dimulai dengan membangun keterampilan kritis dan digital untuk membantu masyarakat membedakan antara opini yang sehat dan yang merugikan. Selain itu, kita memerlukan kerangka hukum yang jelas dan adil untuk melindungi kebebasan tanpa mengabaikan keadilan.
Menyeimbangkan kebebasan dan keadilan serta menciptakan ruang dialog yang sehat, di mana setiap orang dapat didengarkan tanpa harus menyakiti orang lain. Hal ini tidak hanya menyangkut hak-hak individu akan tetapi juga rasa tanggung jawab bersama untuk menjaga perdamaian dalam masyarakat. Selain itu, pemerintah juga memainkan banyak peran penting dalam meningkatkan sebuah kesadaran tentang kebebasan dan keadilan, pemerintah harus menetapkan peraturan untuk melindungi kebebasan berekpresi sekaligus mengambil tidakan secara tegas atas pelanggaran seperti ujaran kebencian dan misinformasi.
Sementara itu, pendidikan juga harus mengajarkan generasi muda dalam pentingnya mengekspresikan sebuah pendapat secara tanggung jawab dan menghormati sebuah perbedaan.
Dengan keseimbangan yang tepat, kebebasan berekspresi dapat menjadi kekuatan untuk memperkuat persatuan, dan bukan alat untuk memecah belah. Halan ini merupakan kewajiban kolektif untuk memastikan bahwa kebebasan dan keadilan bekerja sama demi kebaikan bersama.