Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Gen-ZMimbar Mahasiswa

Peran Meme dalam Membangun Identitas dan Pola Komunikasi Generasi Z di Media Sosial

×

Peran Meme dalam Membangun Identitas dan Pola Komunikasi Generasi Z di Media Sosial

Sebarkan artikel ini
Siti Qonitah, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam
Example 468x60

PikiranBangsa.co – Kemajuan berbagai aplikasi di dunia maya telah menciptakan budaya baru dalam komunikasi dan ekspresi manusia. Dalam era digital ini, khususnya di kalangan pengguna teknologi informasi terdapat salah satu bentuk budaya kontemporer yang biasa disebut dengan meme. Meme digunakan sebagai media untuk menyampaikan ide, teori, sindiran, maupun kritik terhadap berbagai fenomena sosial yang tengah menjadi perbincangan hangat(David Purba, 2023)

Meme merupakan salah satu fenomena budaya yang sangat populer di era digital ini, terutama di kalangan generasi Z. Meme juga menjadi bagian integral dari budaya internet saat ini, biasanya meme mencakup gambar, teks yang mengandung humor, video pendek, sindiran sosial, atau adanya ide-ide kreatif lainnya yang mudah menyebar melalui platform media sosial. Fenomena meme dalam budaya generasi Z ini dapat dianalisis menggunakan teori agenda-setting. Dalam konteks teori agenda setting, meme tidak hanya menunjukkan isu-isu yang dianggap penting oleh media massa, tetapi meme juga menciptakan agenda baru di platform digital saat ini.

Example 300x600

Sebagai generasi yang tumbuh di era perkembangan teknologi, generasi Z memanfaatkan meme bukan hanya untuk hiburan, tetapi digunakan untuk mengekpresikan identitas, emosi, dan opini mereka. Biasanya generasi Z menggunakan meme untuk menegaskan identitas kelompok yang mereka miliki. Mereka seringkali menciptakan dan membagikan meme yang mencerminkan pengalaman, nilai-nilai, atau pandangan hidup mereka.

Meme kini juga menjadi bahasa universal yang mampu melintasi budaya, bahasa, dan geografis. Dalam budaya komunikasi, adanya meme menjadikan pola interaksi baru yang penuh dengan simbolisme, dimana humor, ironi, dan sindiran menjadi alat utama untuk menyampaikan pesan, emosi, dan reaksi yang mungkin sulit diungkapkan dengan kata-kata. Meme yang digunakan generasi Z banyak mengandung humor, hal ini menunjukkan adanya sikap santai terhadap diri mereka sendiri dan lingkungan sosial mereka.

Di era digital ini, generasi Z memanfaatkan meme untuk alat komunikasi yang efektif karena sifatnya yang cepat menyebar dan relevan dengan audiens digital. Generasi Z dalam budaya meme ini tidak hanya berperan sebagi konsumen, tetapi juga sebagai produsen informasi. Melalui budaya meme yang marak saat ini, generasi Z berhasil menciptakan alat kreatif untuk menyampaikan pesan dan disebarkan secara luas melalui platform digital.

Tingkat popularitas budaya meme yang digunakan oleh generasi Z saat ini semakin meningkat di platform media sosial seperti Instagram, WhattsApp, Facebook, dan TikTok. Dalam hal ini, meme bukan hanya sekedar humor, tetapi sebagai cara untuk menjaga realitas dan membongkar suatu mitos yang dibentuk oleh media massa. Meme juga berfungsi sebagai media edukasi, terutama dalam meningkatkan kesadaran isu-isu sosial seperti kesetaraan gender, hak asasi manusia, dan feminisme. Dalam prosesnya, adanya meme menciptakan solidaritas di antara individu yang memiliki nilai atau pengalaman yang sama.

Budaya meme yang ada di kalangan generasi Z ini menunjukkan bagaimana mereka dapat memanfaatkan media sosial untuk memahami isu global, menyuarakan pendapat, dan membangun koneksi antara pengguna atau komunitas digital saat ini. Meme merupakan medium yang mudah sekali menyebar luas, menjadi sarana penting dalam menghadapi suatu tekanan sosial, menyuarakan kritik, dan dapat digunakan untuk memperkuat identitas mereka. Di era digital yang penuh dengan informasi, meme menjadi cara unik bagi generasi Z untuk membentuk budaya online mereka sendiri.

Pandangan dari generasi Z, meme bukanlah sekedar gambar atau teks yang viral, meme adalah cara yang digunakan mereka untuk menyampaikan suara kepada dunia. Dengan adanya kreativitas yang dimiliki, mereka mengubah humor menjadi pesan yang bermakna, ironi menjadi sarana kritik, dan simbol-simbol sederhana menjadi pemersatu komunitas global. Adanya meme saat ini menjadi bukti bahwa di era digital ini sebuah ide kecil dapat tumbuh menjadi gerakan besar untuk mendorong perubahan.

Oleh: Siti Qonitah, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *