Oleh: Eva Karmilah, Mahasiswa Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga
Saat ini perkembangan zaman semakin hari semakin berkembang seiring dengan berkembangnya teknologi yang semakin pesat. Hal ini juga diimbangi dengan perkembangan media sosial dan hadirnya internet, yang memungkinkan setiap orang dengan mudah untuk mengakses informasi dan berkomunikasi, memperoleh wawasan tentang dunia luar tanpa adanya batasan ruang dan waktu. Perkembangan teknologi informasi khususnya media massa yang memberikan dampak sangat besar dalam kemajuan komunikasi. Mudahnya akses informasi dan canggihnya teknologi serta mempermudah penyebaran budaya dari berbagai belahan didunia.
Budaya merupakan bagian dari masyarakat karena eksistensinya tidak dapat dipisahkan. Seiring dengan perkembangan yang terjadi saat ini budaya bersifat dinamis dan mengikuti perkembangan zaman. Salah satu contohnya yaitu seperti yang terjadi di Indonesia adanya budaya populer yang biasa disebut dengan Korean Pop Culture atau budaya K-Pop yang sering dikenal dengan budaya massa yang memiliki maksud budaya yang muncul dan booming serta selalu ada disetiap generasi atau massa.
Hadirnya budaya populer Korean Pop Culture, Hallyu atau Korean wave merupakan budaya yang berasal dari Republik Korea Selatan dan tersebar diberbagai Negara, salahsatunya yaitu Indonesia. Korean wave ini dibagi menjadi dua aspek yaitu music korea atau yang lebih dikenal dengan K-Pop dan serial drama Korea. Korean wave ini menjadi sebuah fenomena yang sangat populer dan berpengaruh dikalangan anak muda atau remaja.
Di Indonesia, perkembangan Korean Pop Culture dimulai dengan munculnya serial drama Korea yang sangat populer pada saat itu, yaitu serial drama yang berjudul Endless Love pada tahun 2002 yang ditayangkan disalah satu stasiun televisi swasta. Serial drama ini dikemas dengan baik, memiliki episode pendek yang diperankan oleh actor dan aktris yang berbakat serta menarik perhatian penonton. Kesuksesan serial drama ini menjadi awal masuknya Korean Pop Culture ke Indonesia.
Korean Pop Culture ini tidak hanya menjadi tren di Korea Selatan saja tetapi juga telah tersebar dipanggung internasional dengan basis penggemar yang besar dan beragam diseluruh dunia. Fenomena K-Pop ini tidak hanya terbatas pada aspek musiknya saja, tetapi juga mempengaruhi berbagai aspek kehidupan remaja, termasuk gaya berkomunikasi dan perilaku konsumtif mereka. Masuknya budaya K-Pop di Indonesia membawa pengaruh kepada para remaja di Indonesia, salah satunya yaitu mempengaruhi gaya komunikasi dan periaku konsumtif para remaja di Indonesia.
Dalam hal gaya komunikasi Dianne Hofner Saphire (2005) berpendapat bahwa ada beberapa factor yang dapat mempengaruhi gaya komunikasi, diantaranya yaitu kondisi fisik, peran, konteks historis, kronologi, bahasa, hubungan dan kendala. Kondisi fisik saat berkomunikasi sangatlah berpengaruh terhadap gaya komunikasi seperti contoh saat kita berinteraksi dengan kapasitas minim dalam pertemuan tatap muka yang dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan ketidakpastian antara pengirim dan penerima pesan serta akan menimbulkan ketidaknyamanan dan ketidaksesuaian.
Selanjutnya persepsi terhadap peran kita sendiri, baik sebagai pelanggan, teman, atasan atau dalam peran komunikator lainnya yang dapat mempengaruhi interaksi kita. Konteks historis juga berperan dalam setiap interaksi, sejarah sebuah bangsa, tradisi spiritual, struktur perusahaan dan diamika sosial masyarakat dapat mempengaruhi cara kita melihat satu sama lain, serta mempengaruhi gaya komunikasi kita.
Selanjutnya yaitu penggunaan bahasa, termasuk versi bahasa yang digunakan seperti Inggris, Indonesia atau bahasa campuran seperti bahasa Korea-Indonesia, serta kelancaran dalam berbahasa tersebut sangat berperan dalam menentukan gaya komunikasi seseorang. Gaya komunikasi ini memiliki dampak yang signifikan pada hubungan seseorang, selain itu gaya komunikasi juga bisa berdampak positif ataupun negatif dalam interaksi.
Secara umum, gaya komunikasi merupakan pola perilaku komunikasi yang digunakan dalam situasi tertentu untuk mencapai respons atau tanggapan yang diinginkan. K-Pop tidak hanya dikenal sebagai genre music saja tetapi juga dihubungkan dengan seluruh aspek budaya Korea, aspek budaya Korea ini meliputi drama Korea, gaya berbusana ala Korea dan hal lainnya.
Banyak sekali para remaja yang terpikat dengan segala hal yang berkaitan dengan Korea, sehingga mereka kurang memperhatikan perkembangan dunia hiburan di Indonesia. Mereka lebih tertarik untuk mengikuti perkembangan industri hiburan Korea, bahkan banyak dari remaja yang mengikuti gaya fashion ala Korea, belajar menulis dan berbicara dalam bahasa Korea, tetapi jarang mempelajari bahasa mereka sendiri.