Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Opini

Agus “Buntung”: Sosok Manipulator Disabilitas Perempuan Muda

×

Agus “Buntung”: Sosok Manipulator Disabilitas Perempuan Muda

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Vania Rahmawati, Mahasiswi Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Salatiga Tahun 2023

I Wayan Agus Suartama atau dikenal Agus “Buntung’ menjadi trending topik yang menggemparkan jagat maya, karena pelecehan seksual terhadap 15 perempuan muda di Lombok, NTB. Masyarakat Indonesia berspekulasi bahwa sangat mustahil Agus dapat mencabuli korban sementara Agus sendiri disabilitas yang tidak memiliki kedua tangan. Dalam melakukan aktivitas kesehariannya pun Agus membutuhkan bantuan orang lain. Jadi bagaimana bisa Agus melakukan hal bejat tersebut kepada 15 perempuan?

Example 300x600

Ada beberapa masyarakat Indonesia yang menyalahkan Agus dan beberapa pula yang justru membela Agus karena apa yang dilakukannya sangat tidak masuk nalar manusia. Tidak sedikit dari masyarakat yang justru tertawa ketika mengetahui kasus ini. Mereka tidak percaya bahwa seorang disabilitas seperti Agus dapat melakukan hal tersebut, terbukti dengan sudah ada korban yang jatuh. Saat ini, sudah ada 15 korban yang berani speak up melaporkan peristiwa yang mereka alami ke kantor polisi. Hal tersebut tidak menutup kemungkinan akan ada korban-korban selanjutnya yang datang melapor.

Dalam podcast Deddy Corbuzier, salah satu korban yang berhasil kabur memaparkan kronologi bagaimana Agus memanipulasi korbannya. Agus tidak random dalam memilih korban. Ia melakukan profiling terlebih dahulu kepada calon korban. Diketahui bahwa Agus mengincar perempuan muda yang sedang duduk sendirian di taman. Agus menunjukkan kondisinya yang disabilitas dan memanfaatkan keibaan korban sehingga korban menaruh kepercayaan terhadapnya.

Agus mulai menebak-nebak masalah korban dan menggali banyak infornasi bahkan hingga hal-hal sensitif yang tidak seharusnya diungkapkan korban. Kemudian ia mulai memberikan solusi dan berdalih bisa membantu masalah korban. Selain itu, Agus juga mengancam akan menyebarkan rahasia korban pada orangtuanya, yang membuat korban ketakutan jika rahasianya akan bocor. Sehingga korban bersedia melakukan apa yang Agus katakan.

Secara fisik, Agus memang terbatas. Tetapi ia memiliki kelebihan lain yakni kecerdasan interpersonal yang disalahgunakan untuk kepentingan pribadinya sendiri. Kecerdasan Interpersonal menurut Psikolog Howard Gardner memungkinkan seseorang untuk dapat berinteraksi dengan baik dan mempengaruhi orang lain. Individu yang memiliki kercedasan interpersonal yang tinggi mampu membaca emosi dan situasi disekitarnya dengan sangat baik. Dalam hal ini, kelebihan yang dimiliki Agus, ia gunakan untuk memperdaya dan memanipulasi orang lain agar dapat memuaskan hasrat seksualnya.

Jika dilihat dari sudut pandang psikologi, perempuan muda yang menjadi korban kebejatan Agus adalah mereka yang sedang bermasalah secara emosional. Meski korban Agus adalah mahasiswi yang terpelajar, namun ketika dalam kondisi psikologis yang bermasalah, maka korban akan rentan untuk dimanipulasi. Rasa percaya dan iba terhadap Agus juga menjadi faktor mengapa korban mudah termanipulasi. Ketika ditanya apa yang membuat korban mengiyakan keinginan Agus, mereka terlihat kebingungan dan tidak menyadarinya sama sekali.

Sebagian masyarakat berasumsi bahwa para perempuan muda yang menjadi korban Agus adalah SDM rendah dan bodoh, meski mereka mahasiswi dan terpelajar. Di mana seharusnya sebagai seseorang yang terpelajar, tidak akan mudah melakukan segala yang dikatakan orang lain yang tidak dikenal. Sebagai orang yang terpelajar sudah sepatutnya pandai melihat situasi dan mendeteksi perilaku Agus yang janggal sejak awal.

Tetapi, jika kita mampu menempatkan diri sebagai korban, maka kita akan memahami apa yang korban rasakan ketika Agus menghampirinya dan berlagak sebagai sosok yang tidak dihargai oleh orang lain. Rasa iba akan kondisi Agus, rasa takjub karena Agus mengetahui benar masalah-masalah korban, dan hanya Agus sajalah yang mampu mengerti diri korban.

Pada dasarnya, perempuan adalah makhluk yang gemar bercerita. Hal-hal random dan tidak penting sekalipun akan diceritakan. Dr. Aisah Dahlan mengatakan bahwa kesadaran perempuan berpusat pada komunikasi. Rata-rata komunikasi perempuan 20.000 kata/hari.

Jika perempuan telah bertemu dengan orang yang benar-benar ia percayai, maka secara tidak sadar ia akan menceritakan berbagai hal bahkan mengenai dirinya sendiri yang tidak seharusnya diceritakan. Terutama ketika perempuan dihadapkan dengan suatu masalah tertentu. Perempuan tidak dapat memendam masalahnya seperti laki-laki, dan satu-satunya cara agar ia bisa lega dan tenang adalah dengan mengungkapkan masalah tersebut.

Dari kasus ini, kita dapat mengambil pelajaran untuk tidak terlalu percaya dengan orang yang baru kita kenal, walau mereka adalah seseorang yang memiliki keterbatasan. Agus membuktikan bahwa meski ia penyandang disabilitas, ia masih mampu untuk melakukan hal-hal yang sangat tidak pantas seperti ini. Kita harus mampu memilah-milah dengan siapa kita berkomunikasi.

Jangan karena mengatasnamakan iba, kita menggadaikan diri kita sendiri. Kasihan atau iba memang naluri yang dimiliki manusia terhadap sesamanya yang memiliki ketidakberuntungan dalam hidup. Namun, tetaplah perhatikan kepada siapa kita menaruh rasa iba tersebut. Supaya orang-orang semacam Agus tidak memanfaatkan keibaan kita demi keuntungan pribadinya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *