Oleh: Muhammad Ilham Nugroho
Arsenal kembali menjadi bahan perbincangan di dunia sepak bola. Tim yang bermarkas di London Utara itu tengah diperdebatkan oleh para pengamat sepak bola, terutama terkait prestasi dan pencapaiannya dalam beberapa tahun terakhir. Julukan tim terbaik di London kerap disematkan oleh fans dan pakar sepak bola kepada Arsenal, namun tidak sedikit pula yang menentang, karena di kota yang sama berdiri klub-klub besar seperti Chelsea dan Tottenham Hotspur yang juga memiliki prestasi dan sejarah gemilang. Lalu, apakah Arsenal memang pantas disebut sebagai yang terbaik di London?
Pertama, tidak dapat dipungkiri bahwa konsistensi Arsenal dalam beberapa tahun terakhir sangat luar biasa. Di bawah kepemimpinan Mikel Arteta, The Gunners kembali menunjukkan stabilitas pemain, pola permainan yang jelas dan disiplin, serta peningkatan signifikan dalam kultur kompetitif. Mereka juga menjadi pesaing berat Manchester City dan beberapa kali membuat pasukan Pep Guardiola kesulitan dalam perebutan trofi Liga Inggris. Meski Arsenal belum meraih gelar Liga Inggris dalam satu dekade terakhir, arah pembangunan tim terlihat jauh lebih terukur dibandingkan beberapa rivalnya di London, menjadikan mereka sebagai kekuatan baru baik di liga domestik maupun kancah Eropa.
Selain itu, Arsenal memiliki sejarah panjang yang sulit ditandingi klub London lainnya. Era “The Invincibles” merupakan puncak kejayaan ketika Arsène Wenger berhasil membawa Arsenal menjuarai Liga Inggris tanpa satu pun kekalahan sepanjang musim. Ditambah koleksi Piala FA terbanyak serta rekam jejak konsisten di papan atas Premier League, Arsenal memiliki fondasi kuat dan reputasi besar sebagai salah satu klub paling bersejarah di Inggris. Chelsea memang unggul dalam raihan trofi modern—termasuk dua gelar besar di tahun ini—namun sering dinilai kurang memiliki kontinuitas yang selevel dengan Arsenal. Sementara Tottenham memiliki basis pendukung besar dan budaya kompetitif kuat, namun secara prestasi tetap berada di bawah dua rivalnya tersebut.
Meski begitu, predikat tim terbaik seharusnya tidak hanya dinilai dari sejarah atau potensi, tetapi juga pencapaian nyata. Di sinilah perdebatan muncul mengenai siapa yang paling pantas menyandang gelar tim terbaik London. Jika Arsenal ingin benar-benar mengukuhkan diri sebagai yang terbaik, mereka harus membuktikannya melalui raihan trofi besar dalam beberapa musim ke depan. Dengan begitu, label tersebut tidak hanya menjadi klaim subjektif pendukung, melainkan juga pengakuan objektif dari dunia sepak bola.
Pada akhirnya, Arsenal memang memiliki argumen kuat untuk disebut sebagai tim London terbaik: sejarah panjang, gaya bermain menarik, serta pondasi masa depan yang kokoh. Namun sejauh ini, klaim tersebut masih menunggu pembuktian akhir di lapangan. Dalam sepak bola, gelar terbaik tidak hanya ditentukan oleh cerita indah, tetapi oleh trofi yang benar-benar dibawa pulang ke Emirates Stadium.
Dengan kata lain, Arsenal bisa menjadi tim London terbaik—tetapi dunia sepak bola masih menunggu Arsenal membuktikannya.


















