Blora, PikiranBangsa.co – Bimbingan Teknis (Bimtek) Penguatan Literasi dan Numerasi jenjang SMP se-Kabupaten Blora tahun 2025 berlangsung selama tiga hari, 26–28 Mei 2025.
Bertempat di Aula C Dinas Pendidikan Kabupaten Blora, kegiatan ini diikuti oleh 101 guru dari SMP Negeri dan Swasta di seluruh wilayah Blora.
Mengusung tema “Literasi dan Numerasi dalam Konteks Program Prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Tahun 2025,” acara menghadirkan narasumber dari Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Jawa Tengah, Suprapti, S.KM, M.Pd.
Suprapti yang juga wali wilayah Kabupaten Blora menyampaikan visi besar “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.”
Visi ini menekankan pembangunan inklusif, berkelanjutan, dan berbasis inovasi dalam menyongsong 100 tahun kemerdekaan Indonesia.
Dalam materinya, Suprapti menyoroti misi Asta Cita ke-6 dan ke-7 yang berfokus pada pembangunan dari desa untuk pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan.
Ia menyampaikan pentingnya peningkatan akses terhadap infrastruktur, pendidikan, dan layanan kesehatan di wilayah pedesaan.
Bimtek kali ini juga memperkuat tujuh kebiasaan hebat Anak Indonesia Sehat-Pagi Ceria dan pembelajaran secara mendalam (Deep Learning).
Penguatan pada aspek teknologi seperti pembelajaran koding dan kecerdasan buatan (AI) menjadi bagian penting dalam menyiapkan generasi adaptif dan inovatif.
Para peserta dibekali pemahaman tentang program prioritas Kemendikbudristek, konsep literasi dan numerasi, serta capaian dan tantangan yang dihadapi Kabupaten Blora.
Guru diharapkan mampu merancang strategi peningkatan literasi dan numerasi secara berkelanjutan untuk kualitas pendidikan yang lebih baik.
Suprapti juga menegaskan dukungannya terhadap Gerakan Literasi Kabupaten Blora yang sejalan dengan misi Bupati Blora.
Slogan “Guyub Rukun Nyawiji Gumregah mBangun Blora Sesarengan mBangun Blora Maju dan Berkelanjutan” menjadi pijakan semangat bersama.
Ia menekankan bahwa semua guru berperan dalam membangun literasi dan numerasi, tak terbatas pada guru Bahasa Indonesia atau Matematika.
Yang terpenting adalah menciptakan ruang belajar kontekstual yang memungkinkan siswa membaca, menulis, berhitung, dan menalar.
Menurutnya, budaya literasi membutuhkan proses panjang yang konsisten, kolaboratif, dan kreatif.
Membaca harus menjadi kebutuhan dan kebiasaan, bukan sekadar kewajiban.
Melalui semangat ini, Bimtek diharapkan menjadi fondasi kuat peningkatan kualitas pendidikan di Blora.
Generasi muda diharapkan tumbuh sebagai insan cakap, kritis, dan siap menghadapi tantangan masa depan. (Sus)
