Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
NewsPendidikan

Bunda Literasi Blora Ajak Anak Menulis Surat untuk Presiden

×

Bunda Literasi Blora Ajak Anak Menulis Surat untuk Presiden

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Pikiranbangsa.co, Blora — Dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional 2025,
Bunda Literasi Blora, Hj. Ainia Shalichah, punya cara unik dan inspiratif.

Ia mengajak anak-anak menulis surat untuk Presiden RI. Sebuah ajakan sederhana yang menyimpan makna mendalam dan edukatif.

Example 300x600

Lomba ini bertajuk “Surat untuk Pak Presiden”, sebuah wadah agar anak-anak belajar menulis dengan hati dan keberanian.

Lewat tulisan tangan huruf latin tegak bersambung, anak-anak menyuarakan harapan, mimpi, dan kepedulian mereka.

“Menulis surat bukan hal usang di era digital. Justru harus terus dibudayakan agar tidak punah, dan tetap hidup,” ujar Hj. Ainia.

Menurutnya, huruf latin tegak bersambung kini menjadi hal asing bagi sebagian besar generasi Alfa yang akrab dengan gawai.

“Menulis tegak bersambung melatih motorik halus, menumbuhkan kreativitas, kelembutan, dan rasa toleran,” lanjutnya.

Bunda Ainia juga menekankan pentingnya nilai estetika dalam tulisan. “Anak-anak akan senang membaca tulisannya sendiri jika tampak indah.”

Lomba ini terbuka untuk pelajar SD, SMP, hingga SMA sederajat.
Surat ditulis tangan di kertas ukuran 16 x 21 cm, maksimal satu halaman.

Isi surat harus orisinal, bukan hasil menyalin dari karya orang lain. Lalu difoto atau dipindai dan dikirim via email atau WhatsApp panitia.

Batas waktu pengumpulan naskah adalah 20 Juli 2025. Penjurian berlangsung 21–22 Juli, dan pengumuman pada 23 Juli.

Penyerahan hadiah dilaksanakan 26 Juli, bertepatan Hari Anak Nasional.
Tersedia hadiah uang pembinaan, bingkisan menarik, dan piagam penghargaan.

Tema menulis surat untuk Presiden dipilih karena dekat dan relevan. Pemimpin adalah sosok penting yang memantik ketertarikan anak-anak.

“Ini menjadi pengalaman berharga bagi anak-anak yang ikut lomba,” ujar Bunda Ainia dengan penuh harap dan keyakinan.

Ia juga berharap kebiasaan menulis anak-anak terus dilanjutkan di sekolah.
Salah satunya melalui pengelolaan majalah dinding secara apik dan kreatif.

“Mading bisa menjadi sarana menyuarakan isi hati, gagasan, atau hiburan,” tuturnya, menyemangati sekolah untuk menjaga semangat literasi.

Lomba ini didukung oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK),
Dinas Sosial P3A, Dinas Pendidikan, serta Satupena Kabupaten Blora.

Sinergi lintas sektor ini menjadi bukti komitmen gerakan literasi ramah anak.
Anak-anak Blora diajak menyapa Presiden, dengan tulus dan percaya diri.

Bunda Ainia pun menyampaikan satu harapan khususnya,
“Semoga Pak Prabowo, Presiden RI, sempat membaca setidaknya satu surat pilihan.”

Karena menurutnya, setiap surat adalah cermin hati anak-anak.
Dan masa depan negeri ini, ada di tangan mereka. (*)

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *