Blora, PikiranBangsa.co – Menulis kini bukan lagi sekadar hobi, melainkan keterampilan krusial di era digital. Proses ini merupakan aktivitas berpikir mendalam yang membuka gerbang ekspresi dan ide. Bagi generasi muda, kemampuan menulis adalah alat ampuh untuk memengaruhi lingkungan sekitar. Kesadaran ini mendorong Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Blora bersama Bunda Literasi Blora menggelar Festival Literasi.
Festival yang berlangsung meriah pada Selasa hingga Sabtu, 11–15 November 2025, menjadi sorotan utama. Acara puncak adalah Talk Show dengan tema inspiratif: “Meningkatkan Kemampuan Menulis bagi Generasi Muda.” Kegiatan edukatif ini diadakan pada Jumat, 14 November 2025, di halaman DPK Blora, menarik perhatian ratusan pelajar antusias.
Peserta datang dari berbagai sekolah, termasuk SMN 1 Tunjungan, SMK Bakti Husada Blora, SMK Musaba, SMK Muda Blora, SMK Kristen Blora, dan SMAN 1 Jepon. Antusiasme peserta membuktikan minat tinggi generasi muda Blora terhadap literasi dan pengembangan diri. Mereka siap menyerap resep jitu menjadi penulis andal.
Narasumber utama, “Kang Puthu” Drs. Gunawan Budi Santoso dari Rumah Literasi Blora, menegaskan fondasi penting menulis. Menjadi penulis andal berawal dari membaca yang kuat. Aktivitas membaca dan menulis adalah dua hal yang saling melengkapi dan tak terpisahkan.
Menurut Kang Puthu, “Daya baca yang baik memerlukan ‘tempat nyaman’ untuk memantik daya inspiratif bagi kemampuan menulis.” Ia menekankan bahwa kemampuan menulis akan semakin berkualitas berkat dukungan daya baca yang baik. Membaca secara teratur membantu memperkaya kosa kata dan mempelajari struktur kalimat.
Membaca juga efektif membuka wawasan dan mempertajam daya analisis kritis seseorang. Ibaratnya, membaca memberi kita bahan bakar ide tanpa batas. Ini adalah modal awal paling vital sebelum jari mulai menari di atas keyboard atau kertas. Fondasi yang kuat menjamin kualitas tulisan di masa depan.
Luhur Susilo dari SatuPena Blora menambahkan resep praktis setelah fondasi membaca terbentuk. Langkah selanjutnya adalah aksi nyata dengan menulis secara teratur. Konsistensi adalah kunci transformasi dari pembaca menjadi penulis.
Penulis pemula tidak perlu langsung menargetkan novel tebal. Cukup alokasikan waktu 15 hingga 30 menit setiap hari untuk fokus menulis. Latihan rutin ini secara konsisten akan menajamkan pikiran dan keterampilan teknis menulis. Lakukan eksplorasi berbagai genre tulisan.
Cobalah menulis esai, cerita pendek, artikel, atau bahkan puisi. Menjajal berbagai genre seperti ini melatih fleksibilitas berpikir dan membantu menemukan ‘suara’ unik Anda. Jangan ragu mencari akselerasi melalui kegiatan pengembangan diri. Pelatihan atau workshop menulis sangat dianjurkan.
Dukungan juga bisa ditemukan dengan bergabung di komunitas menulis, baik online maupun offline. Komunitas menyediakan dukungan moral, motivasi berkelanjutan, dan yang terpenting, masukan yang sangat berharga untuk bertumbuh. Selain itu, ikut lomba menulis dapat menjadi motivasi tambahan untuk menguji kemampuan.
Peran lingkungan sangat vital dalam ekosistem literasi ini. Dukungan keluarga, misalnya, melalui kebiasaan membacakan buku atau mendorong penulisan jurnal, adalah fondasi awal yang kuat. Sekolah juga memiliki peran sentral.
Sekolah harus mengintegrasikan literasi secara mendalam dalam kurikulum pengajaran. Memberikan proyek menulis kreatif yang menantang akan mengasah kemampuan siswa. Pastikan generasi muda memiliki akses mudah ke sumber daya literasi, seperti perpustakaan dan platform digital.
Secara teknis, beberapa tips praktis bisa diterapkan untuk meningkatkan kualitas. Selalu rencanakan tulisan Anda sebelum memulai. Buat kerangka sederhana agar tulisan menjadi lebih terstruktur dan fokus. Hindari tulisan yang melebar tanpa arah.
Pilih kata-kata yang efektif dan efisien. Jargon rumit sebaiknya dihindari agar tulisan mudah dipahami oleh khalayak luas. Variasikan struktur kalimat Anda agar narasi terasa mengalir dan tidak monoton.
Terakhir, perlu diingat bahwa tulisan pertama jarang sekali sempurna. Revisi dan edit adalah bagian wajib dari proses kreatif. Luangkan waktu untuk memperbaiki kesalahan dan perjelas kalimat Anda. Dunia menanti karya-karya transformatif. Setiap goresan pena adalah investasi berharga bagi masa depan.(hung)


















