Oleh: Raihan Jabran P., Mahasiswa Mata Kuliah Kewarganegaraan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga
Nilai-nilai demokrasi bukan hanya sesuatu yang patut diterapkan, tetapi juga memiliki manfaat besar, terutama dalam mengembangkan potensi individu. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya pernah tergabung dalam sebuah organisasi siswa, yaitu MPK (Majelis Perwakilan Kelas). Pada awalnya, saya merasa takut untuk berbicara dan menyampaikan ide yang saya miliki. Namun, ketua organisasi saat itu memberikan saya kesempatan untuk berbicara.
Meskipun saya gugup dan khawatir membuat kesalahan, kesempatan itu terus datang. Saya bahkan dipercaya menjadi penanggung jawab dalam sebuah acara. Awalnya saya tidak percaya diri, tetapi tanggung jawab tersebut melatih saya untuk lebih berani dalam menyampaikan ide dan gagasan. Dalam proses persiapan acara, saya berusaha menjalin komunikasi dengan seluruh anggota, mengutamakan musyawarah, serta belajar untuk menghargai pendapat orang lain.
Sebagai penanggung jawab, saya juga memimpin jalannya musyawarah. Dari situ, saya menemukan sisi lain dari diri saya—sikap kepemimpinan dan keberanian berbicara di depan banyak orang. Pengalaman ini membawa saya ke tanggung jawab yang lebih besar, yaitu menjadi ketua panitia untuk sebuah acara besar. Meski awalnya ragu karena belum memiliki pengalaman memimpin organisasi besar, saya mendapatkan bimbingan dari para senior dan dukungan dari rekan-rekan. Acara tersebut sukses dan bahkan mencetak rekor baru, menjadi kebanggaan tersendiri bagi saya.
Keberhasilan itu membawa saya pada kesempatan berikutnya: menjadi calon ketua MPK. Proses pemilihan dilakukan melalui mekanisme pemilu dengan asas LUBER JURDIL (Langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, dan Adil). Proses berjalan transparan dan hasilnya diterima oleh seluruh warga sekolah. Saya terpilih menjadi ketua MPK periode 2022/2023.
Saya selalu mengingat bagaimana saya memulai—seorang yang takut berbicara, tetapi tumbuh karena diberi ruang untuk menyampaikan pendapat. Prinsip kebebasan berpendapat adalah kunci utama dari semua ini. Maka dari itu, selama saya memimpin, saya berkomitmen untuk memberikan ruang kepada siapa saja agar berani berpendapat. Karena dari satu suara yang diberi kesempatan, bisa lahir ide-ide luar biasa. Selain berbicara, saya juga mendengarkan, karena dari mendengar kita bisa menciptakan rasa nyaman dan kepercayaan dalam sebuah organisasi.