Oleh: Muhammad Angga Nurrohman, Mahasiswa Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga
Kelas diskusi seharusnya menjadi tempat untuk mahasiswa melatih keterampilan komunikasi, berbagi pendapat, dan saling bertukar pikiran. Namun fakta di banyak kampus menunjukkan hal yang sebaliknya. Banyak mahasiswa memilih untuk tidak berbicara selama diskusi berlangsung. Pertanyaan yang diajukan oleh dosen atau presentator hanya disambut dengan tatapan kosong dan tidak ada yang berani berbicara. Sehingga fenomena ini sudah menjadi hal yang tidak asing di lingkungan akademik.
Mahasiswa yang pasif di forum diskusi kelas dipengaruhi oleh beberapa hal. Pertama, ketidakpercayaan diri. Banyak mahasiswa merasa malu atau takut salah jika pendapat mereka dianggap tidak penting oleh teman atau dosen mereka. Ketidakpercayaan diri ini sering kali disebabkan oleh minim pengalaman atau kurangnya pemahaman. Meskipun mahasiswa mungkin memiliki ide yang bagus untuk disampaikan, mereka lebih suka tetap diam daripada mengambil risiko dikritik.
Kedua, masalah ini disebabkan oleh budaya pendidikan yang bersifat satu arah. Mahasiswa terbiasa menjadi pendengar pasif dan hanya menyerap materi dari dosen dalam sistem pembelajaran, dan tidak berusaha untuk memahami materi yang disampaikan. Banyak orang kaget dan tidak siap ketika mereka dihadapkan pada forum diskusi di mana mereka harus berpartisipasi aktif. Padahal diskusi adalah bentuk komunikasi dua arah yang sangat diperlukan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis dan argumentasi.
Ketiga, rasa takut dengan opini mayoritas juga terkadang menjadi hambatan. Terkadang mahasiswa merasa pendapat mereka berbeda dengan teman sekelas. Sehingga mereka sering memilih untuk tetap diam agar tidak dianggap aneh atau melawan arus dalam lingkungan kelas. Akibatnya sebagian besar siswa memilih untuk tetap diam dan hanya mendengarkan, hanya beberapa yang aktif berbicara.
Fenomena ini tentu sangat memprihatinkan karena berdampak pada perkembangan akademik. Mahasiswa akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan keterampilan komunikasi yang sangat penting jika sikap pasif ini dibiarkan. Hal ini juga menghambat pembentukan lingkungan kelas yang hidup dan menarik untuk belajar. Untuk mengatasi masalah ini diperlukan peran aktif dari dosen dan mahasiswa itu sendiri. Sangat penting bagi dosen untuk menciptakan lingkungan diskusi yang lebih terbuka dan bebas tekanan, di mana setiap pendapat dapat diterima dengan hormat dan tidak perlu khawatir akan membuat kesalahan. Mahasiswa harus mulai memahami pentingnya berani menyuarakan pendapat mereka, dan menggunakan forum diskusi sebagai tempat untuk belajar dan berkembang.
Mahasiswa dapat meningkatkan kemampuan berbicara mereka di luar ruang kelas dengan berpartisipasi dalam kegiatan diskusi di luar kampus atau bergabung dalam organisasi. Hal ini dapat secara bertahap membangun kepercayaan diri mahasiswa. Kampus juga harus melatih mahasiswa yang merasa kesulitan berbicara di depan umum, dengan menyediakan keterampilan komunikasi. Dengan dukungan yang tepat, mahasiswa dapat keluar dari zona nyaman dan mulai berpartisipasi aktif dalam forum diskusi.
Fenomena mahasiswa yang pasif di forum diskusi kelas adalah masalah bersama yang perlu diperhatikan. Dunia akademik harus menjadi ruang yang aman untuk mahasiswa dapat menyuarakan pendapat mereka. Kita harus memahami bahwa forum diskusi tidak hanya melatih kemampuan berbicara, tetapi juga membentuk pribadi mahasiswa yang lebih percaya diri, kritis, dan siap menghadapi tantangan di dunia luar.