Oleh: M Arif Az Zacky, Mahasiswa Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga
Ghibah online adalah fenomena yang muncul seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi dan media sosial. Fenomena ini mengacu pada praktik membicarakan keburukan atau aib orang laindi platfom digital, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dari sudut padang etika dan komunikasi, gihbah online memiliki dampak yang cukup komplek, baik pada individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Adanya teknologi malah dapat mempermudah terjadinya fenomena tersebut, bahkan media sosial menyediakan ruang yang mudah di akses untuk berbicara tentang orang lain. Namun, platfom ini sering memfasilitasi perilaku tidak bertanggung jawab, karena sifatnya yang anonim atau jarak sosial antara pelaku dan korba. Gihbah online menjadi berbahaya karena potensi penyebaran yang luas dan sangat cepat.
Fenomena ini juga dapat berdampak pada psikologis dan sosial.
Ghibah online dapat merusak reputasi, menyebabkan tekanan mental, bahkan memicu konflik antar individu atau kelompok. Korban sering kali merasa tidak berdaya karena informasi negarif yang tersebar di dunia maya sulit untuk dihapus sepenuhnya. Ghibah online juga tidak sesuai dengan norma dan etika, dimana pergeseran norma dan etika ini menunjukkan bahwa komunikasi sedang mengalami tantangan. Nilai-nilai seperti menjaga privasi, empati, dan tanggung jawab sosial sering kali terabaikan demi sensasi atau perhatian di media sosial.
Pentingya peran pendidikan dan kesadaran digital disini dapat meningkatkan literasi digital, pendidikan digital membantu individu memahami cara menggunakan teknologi dengan bijak dan efektif, meningkatkan kesadaran digital membantu individu memahami cara melindungi diri dari ancaman online, seperti phising, ransomeware, dan cyberbullying. Pendidikan dan kesadaran digitan membantu individu menggunakan teknologi dengan lebih efektif dan efisien, membuka peluang baru dalam bidang pekerjaan, pendidikan bahkan bisnis.
Dengan meningkatkan pendidikan dan kesadaran digital, kita dapat memanfaatkan teknologi dengan leih bijak dan efektif, juga meningkatkan kualitas hidup kita. Selain individu, platform digital juga memiliki tanggung jawab untuk mencegah praktik seperti ini. Adnya fituf pelaoran, mederasi konten, dan edukasi pengguna tentang dampak negatif ghibah online perlu di tingkatkan. Meningkatkan kesadaran tentang bahaya dan manfaat teknologi, membuat masyarakat memahami cara menggunakan media sosial dengan bijak, dan mengembangkan teknologi yang aman dan etis.
Fenomena Ghibah online mencerminkan tantangan baru dalam etika komunikasi yang memerlukan perhatian lebih, baik individu, masyarakat, maupu penyedia platform digital memiliki peran pentig untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih sehat dan bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan kesadaran akan nilai-nilai moral dan etika dalam komunikasi yang berlandaskan empati, hormat dan tanggung jawab harus menjadi pedoman dalam era digital.
Untuk mengatasi fenomena ini, di perlukan edukasi literasi digital yang menekankan pentingnya tanggung jawab dalam berkomunikasi secara daring. Selain itu, penguatan nilai-nilai empati, penghoormatan terhadap privasi, dan kesadaran atas dampak negatif dari perilaku ghibah harus menjadi prioritas dalam pembentukan budaya kemunikasi yang lebih sehat dan etis.