Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
BudayaKolom

Melestarikan Budaya Lokal di Tengah Arus Globalisasi

×

Melestarikan Budaya Lokal di Tengah Arus Globalisasi

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Ashlahul Umami, Mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Perkembangan budaya Indonesia saat ini sedang tersendat. Alasannya, karena banyaknya masyarakat yang tidak mengenal budaya Indonesia dan tidak memiliki keinginan untuk mempromosikannya ( Defriansyah, dkk., 2023: 2846). Sebagaimana yang terjadi saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan pesat sebagai akibat dari adanya globalisasi.

Example 300x600

Globalisasi memiliki dampak yang signifikan terhadap perubahan dalam berbagai aspek kehidupan manusia (Botu, 2022: 30). Kenyataan bahwa masyarakat Indonesia saat ini lebih memilih kebuyaaan asing karena menganggap bahwa budaya asing lebih menarik ataupun lebih unik dan praktis merupakan contoh perubahan akibat globalisasi (Nahak, 2019: 167).

Remaja sebagai aset yang dimiliki Indonesia, yang diharapkan menjadi generasi penerus bangsa tak lepas adri dampak globalisasi tersebut. Globalisasi telah mengubah perilaku mereka, termasuk kesadaran dan kebanggaan mereka terhadap budaya Indonesia (Irmania, dkk., 2021:152).

Indonesia merupakan negara majemuk yang memiliki keragaman suku, ras, bahasa, agama, serta budaya. Keragaman tersebut menjadi kekayaan dan keindahan tersendiri bagi Indonesia (Yanti, dkk., 2024: 1387). Keragaman ini juga menjadi identitas bangsa Indonesia, khususnya budaya (Aprianti, dkk., 2022: 995). Namun, identitas nasional tersebut kini sedang terancam eksistensinya di tengah dearasnya arus globalisasi.

Menurut Malinowski, budaya yang lebih tinggi dan aktif akan mempengaruhi budaya yang lebih rendah dan pasif melalui kontak budaya. Teori Malinowski ini sangat nampak dalam pergeseran nilai-nilai budaya Indonesia yang condong kepada budaya barat (Andika, 2021: 1). Adanya kecepatan dan kemudahan dalam memperoleh proses akses komunikasi berdampak pada perkembangan globalisasi dalam kebudayaan. Globalisasi telah menghilangkan batas-batas budaya setiap bangsa (Andika, 2021: 7).

Perkembangan komunikasi dan informasi yang pesat, terutama internet, dan longgarnya sistem pemerintahan menyebabkan budaya-budaya asing dapat masuk dan mempengaruhi bangsa Indonesia tanpa kesulitan yang berarti. Masuknya budaya asing sering kali membuat generasi muda merasa bahwa tersebut budaya tersebut lebih baik daripada budaya bangsanya sendiri, bahkan kebudayaan asing justru dapat memastikan karya seni budaya bangsa sendiri (Aprianti, dkk., 2022: 998).

Generasi muda menganggap bahwa budaya asing lebih memenuhi tren saat ini dan tidak kuno (Irmani, dkk., 2021: 152) sehingga tak sedikit dari para remaja saat ini yang mengikuti tren dengan alasan agar tidak terlihat kurang kekinian (Dewi, dkk., 2024: 23644).

Budaya lokal adalah akar dari siapa kita sebenarnya. Di dalam tradisi, seni, dan adat istiadat lokal tersimpan kisah-kisah lama yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Lebih dari aset sejarah, budaya ini adalah pedoman yang menyatukan masyarakat dan membedakan identitas suatu bangsa di tengah keberagaman global.

Generasi muda saat ini banyak terpapar budaya luar melalui media sosial, musik, film, dan tren dunia. Tak jarang, mereka merasa lebih dekat dengan budaya asing dibandingkan warisan budaya nenek moyang mereka. Akibatnya, berbagai tradisi lokal mulai dilupakan, seni tradisional kehilangan peminat, dan bahasa daerah perlahan menghilang.

Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Dewi, dkk. (2024: 23647-23648) tentang globalisasi yang terjadi pada remaja, yang menggunakan 33 responden remaja yang menyebutkan bahwa sebanyak 20 responden atau 60,6% dari 33 responden yang lebih menyukai budaya luar dan sebanyak 13 responden atau 39,4% dari total jumlah responden lebih menyukai budaya lokal. Penyebab banyaknya remaja lebih memilih budaya luar, yaitu karena gengsi, kurangnya nasionalisme, lebih tertarik pada budaya luar, menganggap budaya luar lebih keren dan update, kurangnya ajakan untuk melestarikan budaya, akultturasi, ikut-ikutan trend, orang luar pandai mempromosikan budayanya sehingga sering muncul di berbagai platform, kurangnya kesadaran individu, dan pengaruh barat yang mendunia.

Menurut Donny Ermawan (2017:8), kurangnya kesadaran masyarakat dan kurangnya pembelajaran budaya juga merupakan faktor yang melatarbelakangi budaya Indonesia hampir kehilangan eksistensinya. Kesadaran masyarakat untuk menjaga budaya lokal masih minim. Budaya asing yang mereka anggap lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman lebih mereka pilih dan ikuti.

Kurangnya pembelajaran budaya juga turut mempengaruhi tergerusnya budaya lokal. Pembelajaran tentang budaya harusnya ditanamkan sejak dini, tetapi saat ini banyak yang menganggap pembelajaran tentang budaya adalah hal yang tidak penting. Sedangkan, melalui pembelajaran budaya itulah, generasi muda dapat mengetahui pentingnya budaya daerah dalam perannya membangun bangsa serta mengetahui bagaimana langkah untuk mengadaptasi budaya lokal di tengah perkembangan zaman yang pesat.

Pengaruh globalisasi yang sedang merajalela saat ini perlu diimbangi oleh kesadaran akan budaya Indonesia dan pembelajaran mengenai budaya Indonesia kepada masyarakat, terutama generasi muda bangsa Indonesia. Karena, generasi muda memiliki peranan dalam melestarikan budaya lokal. Generasi muda merupakan penggerak utama dalam proses pelestarian budaya lokal dan sebagai agen perubahan yang berperan penting dalam memelihara, menghidupkan, dan mewariskan kekayaan budaya dan tradisi kepada generasi selanjutnya.

Generasi muda adalah garda terdepan dalam mempertahankan dan menghidupkan kembali warisan budaya yang menjadi identitas sebuah bangsa. Dengan adanya pengenalan dan pembelajaran terhadap budaya akan menumbuhkan kesadaran dalam diri generasi muda terhadap pentingnya budaya lokal dan melestarikannya hingga generasi-generasi selanjutnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *