Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Mahasiswa

Memaknai Demokrasi dalam Kehidupan Nyata

×

Memaknai Demokrasi dalam Kehidupan Nyata

Sebarkan artikel ini
Oplus_0
Example 468x60

Oleh: Alfia Wardani Baridatul Ma’wa, Mahasiswa UIN Salatiga

Demokrasi adalah istilah yang sudah sangat familiar bagi kita semua. Sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga saat ini, kita terus diperkenalkan dengan konsep ini. Namun, demokrasi sejatinya tidak hanya diterapkan dalam konteks pemerintahan. Dalam kehidupan sehari-hari pun, demokrasi sering kali muncul secara tidak langsung—baik di lingkungan rumah, keluarga, sekolah, kampus, organisasi, bahkan dalam hubungan pertemanan. Meskipun begitu, praktik demokrasi tidak selalu berjalan sebagaimana mestinya. Hal ini sering terjadi karena kurangnya pemahaman atau kepedulian terhadap prinsip-prinsip demokrasi itu sendiri. Dalam tulisan ini, saya akan membagikan pengalaman pribadi mengenai bagaimana demokrasi diterapkan di lingkungan organisasi, tempat tinggal, dan kampus.

Example 300x600

Pengalaman pertama saya temukan dalam kegiatan organisasi yang saya ikuti. Dalam organisasi tersebut, prinsip-prinsip demokrasi berjalan cukup baik, terutama ketika diadakan rapat evaluasi. Rapat ini dibuka oleh ketua bidang sebagai fasilitator, kemudian dilanjutkan dengan pembahasan inti seperti evaluasi program kerja yang telah berjalan, evaluasi sikap dan perilaku anggota, serta perencanaan kegiatan yang akan datang. Setiap bidang organisasi diberi kesempatan untuk menyampaikan laporan mereka, termasuk kendala yang dihadapi. Setelah itu, seluruh anggota diminta untuk memberikan evaluasi dan saran yang membangun. Diskusi dilakukan secara terbuka, saran yang muncul disaring dan dipertimbangkan bersama-sama, hingga akhirnya diambil keputusan yang disepakati bersama. Proses ini mencerminkan bagaimana demokrasi berjalan melalui partisipasi aktif, kebebasan berpendapat, dan musyawarah dalam pengambilan keputusan.

Sementara itu, praktik demokrasi juga saya alami dalam lingkungan keluarga. Salah satu contohnya terjadi ketika saya hendak kembali ke kota Salatiga setelah liburan. Kami sekeluarga berdiskusi tentang moda transportasi yang akan saya gunakan. Saya menyarankan naik bus karena lebih hemat dan saya merasa sudah mengenal rute yang akan diambil. Namun, ayah saya lebih menyarankan kereta dengan pertimbangan kenyamanan, sementara ibu menyarankan travel karena lebih praktis meski biayanya lebih mahal. Kami bertiga mengutarakan pendapat masing-masing, menyampaikan kelebihan dan kekurangan dari setiap pilihan. Setelah berdiskusi dan mempertimbangkan semua aspek, akhirnya kami sepakat bahwa saya akan naik bus. Proses diskusi yang terjadi dalam keluarga kami menunjukkan adanya prinsip demokrasi yang diterapkan, yaitu keterbukaan dalam menyampaikan pendapat, mendengarkan satu sama lain, dan mengambil keputusan bersama.

Namun, tidak semua pengalaman saya terkait demokrasi berjalan ideal. Di lingkungan kampus, saya menyaksikan bagaimana pelaksanaan Pemilihan Raya Mahasiswa (Pemira) tidak sepenuhnya mencerminkan prinsip demokrasi. Sosialisasi dari panitia pemira sangat minim, sehingga banyak mahasiswa yang tidak mengetahui adanya pemilihan. Situasi ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu yang menyalahgunakan data mahasiswa pasif demi mendapatkan suara tambahan untuk kandidat mereka. Praktik semacam ini jelas merugikan pihak-pihak lain yang mengikuti proses dengan adil dan transparan. Ketidakadilan ini mencederai semangat demokrasi dan memperlihatkan bahwa masih ada pihak-pihak yang belum memahami pentingnya prinsip kejujuran dan akuntabilitas dalam proses demokratis.

Dari pengalaman-pengalaman tersebut, saya belajar bahwa demokrasi bukan hanya tentang memilih pemimpin atau memberikan suara. Demokrasi juga berarti menghargai pendapat orang lain, berdiskusi dengan terbuka, dan mencapai kesepakatan bersama. Ketika prinsip-prinsip tersebut dijalankan dengan baik, baik di organisasi, keluarga, maupun kampus, maka kehidupan bermasyarakat akan terasa lebih adil dan harmonis.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *