Oleh: Nur Aziza
Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran IslamKomunikasi merupakan kunci dari berjalannya kehidupan manusia,tanpa adanya komunikasi kehidupan tidak akan berjalan berurutan. Komunikasi tidak hanya sekedar berbicara namun pesan yang disampaikan harus tersampaikan dengan baik dan jelas. Komunikasi bisa efektif dimulai dari hal-hal kecil dan juga lingkungan sekitar.
Perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam pola komunikasi manusia. Komunikasi kini menjadi lebih cepat, praktis, dan efisien melalui media digital seperti media sosial atau aplikasi pesan instan. Orang-orang lebih memilih untuk berkomunikasi secara virtual karena dianggap lebih mudah dan tidak memerlukan banyak usaha dibandingkan interaksi langsung. Namun, dampak dari pergeseran ini adalah semakin berkurangnya komunikasi tatap muka yang melibatkan elemen emosional.
Kemampuan untuk memahami ekspresi wajah, intonasi suara, atau bahasa tubuh dalam interaksi langsung menjadi semakin jarang dipraktikkan. Di sisi lain, pola komunikasi ini juga menciptakan kebiasaan untuk hanya berinteraksi dengan orang-orang yang dirasa nyaman atau relevan, seperti teman dekat atau komunitas tertentu. Hal ini membuat hubungan sosial menjadi lebih terbatas dan kurang inklusif. Selain itu, komunikasi di dunia nyata sering kali terasa canggung karena banyak orang lebih percaya diri ketika berkomunikasi di dunia maya.
Penggunaan singkatan, emoji, dan meme yang sangat umum di media digital juga memberikan pengaruh. Meskipun mempercepat penyampaian pesan, hal ini sering kali membuat komunikasi terasa lebih dangkal dan kurang mendalam.
Walaupun perkembangan teknologi memberikan banyak kemudahan, kita tetap perlu menjaga keseimbangan antara komunikasi digital dan interaksi langsung. Komunikasi langsung tetap sangat penting untuk membangun hubungan yang lebih dekat dan bermakna. Upaya untuk mengatasi rasa canggung atau takut dalam berinteraksi langsung, seperti menyapa orang baru atau berbicara di depan umum, bisa menjadi langkah awal yang efektif. Hal ini tidak hanya membantu kita menjaga kemampuan komunikasi interpersonal, tetapi juga memperkuat koneksi sosial yang lebih nyata dan tulus.
Permasalahan sekarang ini banyak di desa-desa komunikasi antara tetangga, teman, ataupun orang setempat terasa sangat berbeda dengan zaman sebelum munculnya perkembangan teknologi, komunikasi saat ini kehilangan budaya komunikasi yang seharusnya ada dalam diri, seperti hilangnya saling menyapa kepada yang lebih tua bahkan hanya sekedar menundukkan kepalapun mereka enggan, Apakah media digital sangat berpengaruh ataukah kiranya dibikin yang diberikan?
Entahlah semua itu balik lagi kepada personal masing- masing manusia sering kali menganggap bahwa introvet dan ekstrofet itu menekan kepada diri padahal kenyataannya kita dapat berada di kedua situasi itu tergantung keadaannya. Namun tidak menutup kemungkinan bahwa pengaruh media digital memang sangat besar kepada komunikasi seseorang, karena tidak jarang pemuda saat ini lebih mementingkan bermain smartphonnya daripada berkomunikasi dengan orang yang berada didekatnya.
Terdapat beberapa upaya yang dapat dicoba untuk diterapkan kepada pemuda agar komunikasi terjalin dengan baik lagi, seperti mengadakan pertemuan remaja, membuat proker pemuda desa agar lebih produktif di desa, mengajak anak-anak bermain game di hari minggu dan lain sebagainya yang sekiranya mampu menumbuhkan kembali bibit-bibit komunikasi dan dapat meminimalisir ketergantungan kepada media digital.
