Garut, PikiranBangsa.co – Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Desa Pamalayan, Kecamatan Bayongbong, Kabupaten Garut menyelenggarakan kegiatan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pemerintah desa menggelar Lomba Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat desa sebagai bagian dari perayaan kemerdekaan, yang sarat dengan nuansa religius dan semangat nasionalisme.
Kepala Desa Pamalayan, Bapak Sutisna, S.IP, menjelaskan bahwa kegiatan MTQ ini bukan hanya untuk memeriahkan HUT RI, namun juga sebagai sarana edukasi dan syiar Islam yang bertujuan meningkatkan keimanan dan ketakwaan generasi muda, menumbuhkan semangat kompetitif dalam bidang keislaman, serta melestarikan seni budaya Islam.
“Kami ingin menyambut kemerdekaan dengan cara yang bermakna, yang tidak hanya bersifat seremonial tetapi juga mendidik. MTQ ini kami jadikan sebagai wadah membangun karakter generasi muda agar tumbuh menjadi pribadi yang religius, berakhlak, serta memiliki rasa cinta terhadap Al-Qur’an dan tanah air,” ungkap beliau.
Kebijakan ini disambut positif oleh masyarakat. Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Desa Pamalayan, Bapak Nana Suryana, menilai inisiatif ini sangat luar biasa, mengingat peran besar umat Islam dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia di masa lalu.
“Kegiatan MTQ ini bukan hanya sebatas lomba, melainkan bentuk nyata penghormatan masyarakat terhadap nilai-nilai perjuangan umat Islam dan bangsa Indonesia. Islam dan nasionalisme adalah dua hal yang saling mendukung,” ujarnya.
Antusiasme masyarakat sangat tinggi. Warga secara aktif meminta JUKNIS pelaksanaan untuk mengikutsertakan anak-anak mereka dalam ajang MTQ ini, sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan potensi generasi muda. Bapak Sutisna juga menegaskan pentingnya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Menurutnya, membina generasi yang religius dan nasionalis adalah langkah strategis dalam memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Menanamkan nilai-nilai Islam yang membawa rahmat bagi seluruh alam serta menumbuhkan rasa cinta tanah air sejak usia dini, merupakan langkah strategis dalam memperkuat ketahanan ideologi bangsa. Menjaga keutuhan NKRI adalah tanggung jawab kolektif kita, baik sebagai warga negara maupun sebagai umat beragama,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan harapannya agar melalui pelaksanaan MTQ ini, akan tumbuh generasi muda yang tidak hanya cerdas dan berkompeten, tetapi juga memiliki landasan iman yang kokoh, akhlak mulia, dan semangat nasionalisme yang tinggi untuk turut serta menjaga serta memajukan Indonesia ke arah yang lebih baik.