Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Santri

Pengalaman yang Mengubahku

×

Pengalaman yang Mengubahku

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072
Example 468x60

Oleh: Achmad Yusuf Uwaisy Rachman, Santri-Murid SMP Alam Nurul Planet Nufo Rembang asal Jepara

Pergi ke toko membeli kaca
Penjual kaca bernama Nauvan
Teruslah berjuang dan berusaha
Demi mencapai kemenangan

Example 300x600

Semua berawal ketika Ustazah Shofi memanggilku. Saat itu bayang pohon makin panjang, pertanda sebentar lagi kami akan jamaah ashar. Ternyata momen itu terjadi gara-gara satu kejadian yang tidak saya duga.

Sebuah malam, 15 Agustus 2025. Seperti biasa, saya bergegas menuju GB/tempat ngaji setelah makan malam. Saya masuk ruangan shaf putri untuk mencari mentorku, Ustazah Tri. Tapi ternyata hingga belasan menit lamanya Ustazah tidak kunjung datang. Saya menduga beliau berhalangan hadir. Akhirnya saya mulai menoleh kanan-kiri untuk memastikan mentor pengganti, untuk menerima setoran hafalan i’rab al-Qur’an ku. Terlihat di ujung barat bagian selatan, Mas Pandu, Mas Lutfi, dan Mas Kanzhu sudah selesai setoran kepada Ustazah Imro. Tanpa berpikir panjang, saya langsung menghadap mentor ketiga kakak kelasku ini.

Saya maju membawa buku tulis i’rab al-Qur’an ku. Dengan pelan saya menyampaikan izin agar Ustazah Imro menyimak saya. Beliau setuju, beliau mulai membuka buku yang memuat tulisanku.

“Sudah, Mas? Lancar, tapi tadi ayat 11 mu kok kurang pas. Khobar mubtada dari مَا belum kamu baca lho, Mas.” Ustazah Imro menyampaikan koreksinya.

Beliau menambahkan, “Ini tulisanmu, Mas?”

Saya mengangguk, tanda memberi jawaban iya.

Sesudah memastikan benar bahwa itu tulisan arab saya, tiba-tiba Ustazah Imro mengambil ponselnya lalu memfoto tulisan saya. Kemudian saya sekilas melihat foto tadi dikirim, tapi saya tidak tahu kepada siapa.

Begitulah sekilas ingatanku, hingga suatu siang saya dipanggil. Saya berdua dengan Mas Adly bertemu Ustazah Shofi untuk diseleksi. Ternyata tulisan kami diseleksi dalam rangka persiapan lomba MAPSI (Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Seni Islam) cabang kaligrafi.

Setelah tulisan kami selesai, dalam hitungan detik Ustazah Shofi memusatkan perhatiannya pada tulisan kami dan mengumumkan bahwa saya yang terpilih untuk ikut lomba. Saya sangat terkejut, karena saya sadar saya belum punya kemampuan menulis kaligrafi.

Sejak saat itu saya dan Mba Sofia berlatih kaligrafi tiap malam, siang, dan pagi. Kami tidak cuma latihan menulis bagus, tetapi juga mempelajari berbagai jenis tulisan kaligrafi seperti Naskhi, Tsuluts, Diwani Jali, Diwani, Kufi, Farisi, dan Riq’ah. Sampai saya paham betul bahwa yang menurut saya paling susah dibuat adalah Tsuluts dan Diwali Jali. Sebab, banyak sekali hiasan dalam tulisannya dan bentuknya beragam.

Latihan yang sungguh menguras waktu. Pernah saya ditegur oleh Ustaz Suud, paman kandung saya yang sekaligus pendamping kewirausahaan ternak ayam KUB (Kampung Unggul Balitbangtan), karena telat memberi makan ayam. Hal itu terjadi tak lain karena saya kesusahan mengatur waktu antara menyiapkan hafalan, latihan kaligrafi, memberi makan ayam, dan lain-lain.

Meskipun demikian latihan kaligrafi ini sangat mengubah saya. Saya banyak terbantu: bisa mengenal hal-hal baru seperti jenis-jenis tulisan kaligrafi, membuat saya lebih bisa mengatur waktu, dan juga menunjukkan pentingnya konsisten dalam berlatih. Semoga saat lomba nanti saya beruntung dan berhasil.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *