Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
KolomParenting

Pengaruh Helicopter Parenting terhadap Kemandirian Anak

×

Pengaruh Helicopter Parenting terhadap Kemandirian Anak

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Afifah ‘Ainun Ni’mah, Pengajar di Pesantren-Sekolah Alam Planet NUFO Rembang, Mahasiswa Pascasarjana Bimbingan Konseling Universitas Negeri Semarang (Unnes)

Pola asuh orang tua memiliki peran penting dalam membentuk karakter dan kemandirian anak. Salah satu pola asuh yang sering menjadi perhatian dalam psikologi perkembangan adalah helicopter parenting. Menurut Segrin et al. (2012), helicopter parenting adalah gaya pengasuhan yang ditandai dengan keterlibatan orang tua yang berlebihan dalam kehidupan anak, sehingga anak kehilangan kesempatan untuk berkembang secara mandiri.

Example 300x600

Sementara itu, Padilla-Walker & Nelson (2012) menyebutkan bahwa helicopter parenting terjadi ketika orang tua terlalu protektif, selalu mengontrol, dan mengambil alih tanggung jawab yang seharusnya menjadi tugas anak. Fenomena ini semakin sering diteliti karena dampaknya yang signifikan terhadap perkembangan anak, terutama dalam hal kemandirian.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa meskipun helicopter parenting bertujuan untuk melindungi anak, pola asuh ini justru dapat menghambat perkembangan keterampilan pengambilan keputusan dan problem solving mereka. Berbagai studi telah meneliti dampak helicopter parenting terhadap perkembangan anak. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh LeMoyne & Buchanan (2011) menemukan bahwa anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua dengan pola asuh helicopter parenting cenderung mengalami kesulitan dalam mengatasi tantangan kehidupan, memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, serta menunjukkan ketergantungan yang lebih besar terhadap orang tua.

Selain itu, penelitian dari Schiffrin et al. (2014) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memiliki orang tua dengan gaya helicopter parenting lebih cenderung mengalami stres dan merasa kurang kompeten dalam menghadapi kehidupan akademik maupun sosial. Mereka juga memiliki tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan anak-anak yang diberi kebebasan untuk belajar mandiri.

Studi lain oleh Odenweller et al. (2014) mengungkapkan bahwa helicopter parenting dapat menghambat perkembangan keterampilan interpersonal anak. Mereka cenderung memiliki rasa percaya diri yang lebih rendah dan kesulitan dalam mengambil keputusan tanpa bimbingan orang tua. Penelitian ini semakin memperjelas bahwa meskipun niat orang tua adalah untuk melindungi anak, intervensi yang berlebihan justru dapat menghambat pertumbuhan kemandirian mereka.

Salah satu dampak utama dari helicopter parenting adalah menurunnya kemampuan anak dalam mengambil keputusan. Karena orang tua selalu turun tangan dalam menentukan apa yang terbaik bagi anak, mereka jarang diberi kesempatan untuk berpikir secara mandiri. Akibatnya, ketika dihadapkan pada situasi yang membutuhkan keputusan, anak menjadi bingung dan tidak percaya diri.

Selain itu, anak yang dibesarkan dalam lingkungan helicopter parenting cenderung memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap orang tua. Mereka lebih sering meminta bantuan dan persetujuan sebelum melakukan sesuatu, karena terbiasa dengan arahan yang konstan dari orang tua. Ketergantungan ini dapat berdampak negatif dalam jangka panjang, terutama ketika mereka memasuki dunia kerja atau kehidupan mandiri.

Anak-anak yang selalu dilindungi dari kegagalan oleh orang tua mereka tidak memiliki banyak kesempatan untuk belajar bagaimana menyelesaikan masalah sendiri. Ketika menghadapi hambatan, mereka cenderung merasa cemas dan tidak tahu bagaimana mencari solusi tanpa bantuan orang tua. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan keterampilan berpikir kritis mereka.Karena selalu dilindungi dari konsekuensi negatif, anak-anak dengan orang tua yang helicopter parenting sering kali takut menghadapi kegagalan. Mereka tidak terbiasa dengan tantangan dan lebih cenderung menghindari risiko, yang pada akhirnya dapat menghambat pertumbuhan mental dan emosional mereka.

Kemandirian anak sangat bergantung pada tingkat kepercayaan diri mereka. Anak yang tumbuh dalam pola asuh helicopter parenting sering kali merasa kurang mampu dalam menghadapi berbagai situasi sendiri. Mereka merasa bahwa keputusan mereka tidak akan sebaik keputusan orang tua, sehingga enggan untuk mengambil inisiatif.

Untuk mengatasi dampak negatif helicopter parenting, penting bagi orang tua untuk memberikan anak lebih banyak ruang untuk belajar mandiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan kesempatan kepada anak untuk memilih. Orang tua dapat melatih anak dalam mengambil keputusan dengan membiarkan mereka memilih dalam hal-hal kecil, seperti menentukan aktivitas yang ingin dilakukan atau menyelesaikan tugas tanpa intervensi langsung dari orang tua.

Selain itu, orang tua sebaiknya membiarkan anak mengalami konsekuensi dari keputusan mereka. Anak-anak perlu belajar bahwa setiap keputusan memiliki konsekuensi. Misalnya, jika mereka lupa membawa perlengkapan sekolah, biarkan mereka menghadapi akibatnya agar mereka belajar untuk lebih bertanggung jawab di masa depan.Penting juga bagi orang tua untuk mendorong anak menyelesaikan masalah sendiri. Ketika anak menghadapi masalah, orang tua sebaiknya tidak langsung memberikan solusi.

Sebaliknya, mereka bisa bertanya, “Menurutmu, apa yang bisa dilakukan untuk mengatasi situasi ini?” sehingga anak terbiasa berpikir kritis.Memberikan ruang bagi anak untuk mengambil risiko yang wajar juga dapat membantu mereka mengembangkan keberanian dan keterampilan problem solving. Dengan menghadapi tantangan dalam batas yang aman, anak akan belajar bagaimana menyelesaikan masalah dan membangun kepercayaan diri mereka.

Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menemukan keseimbangan antara memberikan dukungan dan memberi anak kesempatan untuk belajar dari pengalaman mereka sendiri. Dengan pendekatan yang tepat, anak dapat tumbuh menjadi individu yang lebih mandiri, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan kehidupan.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *