PikiranBangsa.co – Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN) kini telah menyetorkan Daftar Calon Tetap (DCT) caleg-calegnya ke KPU. Menurut kabar yang santer beredar, di antara yang mendapatkan nomor urut 1 adalah Dr. Mohammad Nasih, M.Si. yang saat ini merupakan sekretaris Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Jawa Tengah.
Pengasuh dua pondok pesantren (Darul Qalam Monasmuda Institute Semarang dan Nurul Furqon Planet Nufo Rembang) itu menyatakan telah siap untuk meraih satu kursi DPR RI di Dapil Jateng I yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan juga Kota Salatiga.
Nomor urut memang bukan penentu kemenangan, tapi bisa menjadi penanda caleg yang diutamakan atau dinominasikan oleh partai. Termasuk partai bernomor 12 di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan yang kini menjadi Menteri Perdagangan RI.
“Rencana awal itu Bang Zul yang akan maju di Jateng I, tapi setelah bincang-bincang sambil buka puasa setiap Kamis sebelum kajian rutin di rumah dinasnya, saya malah yang diminta menggantikan posisinya sebagai caleg,” terang Pengajar Ilmu Politik di Pascasarjana Ilmu Politik UI dan FISIP UMJ itu.
Mohammad Nasih tidak langsung menerima tawaran Zulkifli Hasan tersebut, karena ingat pesan Bu Mertuanya yang menginginkan dirinya untuk fokus mengajar dan mengurusi pesantren saja.
“Awalnya saya menolak dengan alasan mertua saya, ingin saya mengajar dan mengurus pesantren saja. Dan itu saya sampaikan kepada Bang Zul. Tapi saya kemudian dibalik oleh Bang Zul dengan motto di pesantren saya. Bang Zul kan tahu karena juga pernah berkunjung beberapa kali. Di Monasmuda Institute dan juga Planet NUFO ada semboyan ‘berilmu, berharta, dan berkuasa,” ungkap Nasih.
Pada mulanya, Nasih ingin santri-santrinya yang terjun ke dunia politik bersama-sama. Dia hanya fokus untuk mempersiapkan mereka, tapi takdir berkata lain.
“Santri saya ajari tidak hanya ngaji, tapi juga berwirausaha dan berorganisasi agar siap menjadi pengajar tanpa berharap amplopan dan jadi pemimpin bersih di masa depan. Awalnya, saya ingin para santri nanti yang berpolitik bersama-sama. Tapi ternyata takdir berkata bahwa saya yang juga harus memulai. Ya harus siap lahir batin. In syaa’a Allah,” imbuh suami dokter spesialis anak yang juga pengajar di Fakultas Kedokteran Unimus Semarang, dr. Oky Rahma Prihandani, Sp.A., M.Si.Med itu.
Jika benar-benar terpilih menjadi anggota DPR RI, ia ingin agar gagasan-gagasan tentang transformasi ajaran Islam dalam kehidupan politik kenegaraan Indonesia yang berdasarkan Pancasila ini benar-benar bisa dilakukan. Perlu diketahui, ia menulis disertasi untuk menggondol predikat doktor ilmu politik di Universitas Indonesia tahun 2010, belasan tahun silam, berjudul “Dinamika antara Islam dan Nasionalisme di Turki dan Indonesia”. ***