Blora, PikiranBangsa.co – Suasana hangat dan penuh semangat menyelimuti pertemuan silaturahmi antara Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Blora, Ortom, dan Angkatan Muda Muhammadiyah bersama Dr. Mariman Darto, Staf Ahli Bidang Manajemen Talenta Kemendikdasmen RI.
Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 21 Juni 2025 bertempat di Javvana Resto & Meeting Room, Cepu, sebagai forum penguatan nilai perjuangan dan spirit kolektif warga persyarikatan.
Silaturahmi ini bukan sekadar temu fisik, melainkan momentum mempererat ukhuwah, menyatukan komitmen, dan menyegarkan semangat dakwah yang diwariskan para pendahulu Muhammadiyah.
Budi Sudiarso, M.Pd. Sekretaris PDM Kabupaten Blora, menegaskan bahwa silaturahmi adalah ruh gerakan yang memperkuat arah dan nilai perjuangan Muhammadiyah lintas generasi.
“Kami meyakini, ber-Muhammadiyah itu bukan sekadar menjadi bagian dari organisasi, tetapi bentuk pengabdian seumur hidup. Dalam silaturahmi ini, kita menyatukan niat untuk terus berkhidmat hingga akhir hayat,” tegasnya.
Ia juga menambahkan bahwa kebersamaan seperti ini adalah bekal penting untuk memperkuat dakwah kolektif agar Muhammadiyah terus menjadi mata air bagi peradaban umat dan bangsa.
Dalam sambutannya, Dr. Mariman Darto menyampaikan bahwa pertemuan meski singkat, menjadi kesempatan berharga untuk saling menguatkan dan meneguhkan barisan.
“Kita punya komitmen besar dan semangat luar biasa untuk membangun Muhammadiyah. Silaturahmi seperti ini adalah vitamin moral agar kita tidak lelah dalam berjuang,” ungkapnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan bangsa dimulai dari pembangunan karakter, dan Muhammadiyah hadir secara konsisten di sisi ini sejak awal berdiri.
“Muhammadiyah menanamkan pentingnya karakter. Maka penting bagi kita semua untuk terus memfasilitasi pembangunan karakter dan prestasi kader-kader muda Muhammadiyah,” tambahnya.
Forum ini menunjukkan bahwa sinergi antarelemen Muhammadiyah masih solid dan berenergi. Nilai berkemajuan terus dijaga dalam bingkai keikhlasan dan keteladanan.
Seluruh peserta memperbarui komitmennya, untuk menjadikan Muhammadiyah bukan sekadar organisasi, tapi medan amal shalih yang tak mengenal kata pensiun.
Di tengah tantangan zaman yang makin kompleks, kekuatan silaturahmi dan keikhlasan menjadi modal utama untuk membangun umat, mencerdaskan bangsa, dan menerangi peradaban. (Gun)