Blora, PikiranBangsa.co– Ratusan jamaah menghadiri kajian Islam di Masjid Al Hikmah, Kecamatan Cepu, bersama Ustaz H. Mokh. Fathoni, M.M., Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kecamatan Cepu, Minggu (27/7/2025).
Dalam kajian bertema “Mewaspadai Perilaku Jahiliyah”, Ustaz Fathoni menekankan pentingnya menjaga diri dari sikap-sikap yang menolak nilai-nilai kebenaran.
Mengawali tausiyahnya, beliau membacakan QS. Al-Ahzab ayat 33 sebagai dasar pijakan untuk mengenali gejala perilaku jahiliyah dalam kehidupan modern.
Menurut beliau, jahiliyah hari ini bukan sekadar masa sebelum Islam datang, tetapi bentuknya bisa hadir dalam perilaku keseharian yang menyimpang dari nilai agama maupun nilai sosial.
“Contohnya, suami istri yang sedang konflik malah saling lapor ke polisi. Padahal, masalah rumah tangga seharusnya bisa diselesaikan secara kekeluargaan,” tutur Ustaz Fathoni penuh keprihatinan.
Contoh lain, lanjutnya, adalah perilaku anak yang memaksa orang tuanya membelikan sepeda motor sebagai syarat mau sekolah, meskipun belum cukup umur dan belum layak berkendara.
Beliau menegaskan bahwa tindakan seperti ini adalah bentuk penolakan terhadap nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi oleh umat Islam.
Dalam pandangan Ustaz Fathoni, jahiliyah bukan hanya soal penyembahan berhala, tetapi juga setiap bentuk sikap dan tindakan yang menafikan kebenaran dan kearifan.
Lebih dalam, ia menyampaikan bahwa kehadiran umat Islam dalam kajian keislaman, baik di masjid maupun mushola, nilainya setara dengan berjihad di jalan Allah.
“Datang ke majelis ilmu itu bagian dari jihad. Karena dengan ilmu, kita bisa membedakan mana hak dan batil,” ucapnya.
Kajian ini menjadi ajakan untuk kembali mengevaluasi diri, terutama dalam menyikapi dinamika hidup yang seringkali menggoda kita menjauh dari nilai kebenaran.
Diperlukan keteguhan hati dan kecerdasan spiritual agar umat tidak mudah larut dalam arus perilaku jahiliyah modern yang dikemas dengan gaya hidup kekinian.
Dengan gaya penyampaian yang sederhana dan menyentuh realitas sosial, kajian ini memberi inspirasi bagi jamaah untuk terus menanamkan nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
Kajian Ahad pagi di Masjid Al Hikmah ini bukan hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga menjadi momen untuk mentransformasi diri menjadi pribadi yang lebih sadar, sabar, dan solutif.
Di tengah gempuran budaya instan dan egoisme sosial, kajian ini mengajak umat untuk kembali kepada nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin: menebar kedamaian dan kebijaksanaan. (Gun)