Cepu, PikiranBangsa.co – Kamis (18/12/2025), Sekolah Tinggi Teknologi Ronggolawe (STTR) Cepu menyelenggarakan Wisuda Diploma III dan Sarjana ke-33 sebagai momentum refleksi capaian dan peneguhan arah transformasi kelembagaan.
Ketua STTR Cepu, Dr. Ir. Agus Dwi Korawan, MT, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada para wisudawan atas capaian akademik yang diraih selama menempuh pendidikan.
Ia menegaskan bahwa STTR Cepu terus berkomitmen meningkatkan mutu pendidikan melalui pembelajaran daring dan luring, jalur Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), serta pembekalan sertifikasi kompetensi yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Peningkatan kualitas akademik ditunjukkan melalui bertambahnya dosen bergelar doktor serta peningkatan akreditasi program studi dengan predikat Baik Sekali, sebagai bagian dari penguatan institusi.
Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Ronggolawe, Drs. RM. Yudhi Sancoyo, MM, menyampaikan bahwa STTR Cepu merupakan perguruan tinggi dengan tradisi akademik yang kuat dan berkelanjutan.
Ia mengingatkan bahwa STTR berawal dari Akademi Teknologi Ronggolawe (ATR) Cepu yang berdiri pada tahun 1985, dan terus berkembang menjadi STTR melalui peningkatan kualitas yang konsisten.
Menurutnya, kepercayaan masyarakat terhadap STTR Cepu terus meningkat, tercermin dari penerimaan mahasiswa baru yang naik signifikan dari 269 mahasiswa pada 2024 menjadi 327 mahasiswa pada 2025, atau meningkat 21,5 persen.
Jumlah lulusan tahun 2025 juga mengalami peningkatan, dari 131 wisudawan menjadi 173 wisudawan, atau naik sebesar 32 persen, menunjukkan daya saing dan relevansi pendidikan STTR Cepu.
Capaian tersebut, lanjutnya, menegaskan bahwa STTR Cepu semakin dipercaya sebagai perguruan tinggi yang berkualitas, terjangkau, dan menjamin kompetensi lulusan sesuai kebutuhan dunia kerja.
Pada kesempatan itu, Ketua Pembina Yayasan juga mengumumkan bahwa proses perubahan status STTR menjadi Universitas Teknologi Ronggolawe (UTR) telah memasuki tahap akhir.
Ia menyampaikan optimisme bahwa pada awal tahun 2026, transformasi tersebut dapat terealisasi dengan penambahan dua program studi baru, yakni Kewirausahaan dan Bisnis Digital.
Perubahan STTR menjadi UTR disebut sebagai transformasi besar yang menegaskan kesungguhan yayasan dan civitas akademik dalam memajukan pendidikan tinggi di wilayah Cepu–Blora.
Sementara itu, Bupati Blora Dr. H. Arief Rohman, S.IP., M.Si dalam sambutannya yang dibacakan Sekda Kabupaten Blora, Komang Gede Irawadi SE, M.Si, menyampaikan apresiasi atas kontribusi STTR Cepu dalam mencetak sumber daya manusia unggul di bidang teknologi dan rekayasa.
Menurut Bupati, STTR Cepu merupakan mitra strategis Pemerintah Kabupaten Blora dalam menyiapkan generasi muda yang kompeten, berkarakter, dan siap bersaing di dunia kerja maupun dunia usaha.
Ia mengingatkan bahwa tantangan ke depan semakin kompleks akibat perkembangan teknologi, transformasi digital, dan dinamika pasar kerja yang terus berubah.
Bupati Blora mendorong para wisudawan untuk tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga mampu tampil sebagai pencipta lapangan kerja melalui kewirausahaan dan inovasi berbasis potensi lokal.
Di sela-sela pelaksanaan wisuda, STTR Cepu juga menggelar peluncuran buku “Sejarah Berdiri ATR dan Perkembangannya”, yang merekam perjalanan panjang institusi dari masa ke masa.
Buku tersebut diprakarsai oleh Ketua Pembina Yayasan Pendidikan Ronggolawe, Drs. RM. Yudhi Sancoyo, MM, sebagai upaya merawat memori institusional dan warisan intelektual kampus.
Adapun tim penulis buku terdiri dari Gunawan Trihantoro, Djati Sucipto, dan Luhur Susilo, yang menyajikan narasi historis ATR–STTR secara reflektif, dokumentatif, dan inspiratif.
Peluncuran buku ini menjadi simbol kesinambungan sejarah, sekaligus penanda bahwa transformasi STTR menuju UTR berpijak pada akar nilai, dedikasi, dan visi pendidikan jangka panjang. (Gun)


















