Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
FeaturePerempuan

Perempuan di Balik Layar

×

Perempuan di Balik Layar

Sebarkan artikel ini
Oplus_131072
Example 468x60

Oleh: Lysma Nabilla Azzahra, Mahasiswa UIN Salatiga

Seorang perempuan bernama Ayu bekerja sebagai admin di sebuah situs online, dimana ia bertanggung jawab untuk memoderasi komentar pembaca dan memastikan bahwa konten yang diunggah mematuhi standar etika. Pada suatu hari, Ayu menemukan sebuah komentar yang sangat menyakitkan dan bersifat diskriminasi terhadao seorang wanita yang merupaka korban pelecehan seksual.

Example 300x600

Komentar tersebut dengan cepat mendapatkan dukungan dari banyak pembaca lain. Ayu merasa terganggu dan memutuskan untuk menghapus komentar tersebut karena melanggar kebijakan situs. Namun, keputusan ini memicu reaksi keras dari beberapa pembaca yang merasa bahwa kebebasan berekpresi mereka telah dilanggar. Mereka mulai menyerang Ayu dengan komentar-komentar yang lebih menyakitkan dan meragukan kemampuan Ayu sebagai Admin.

Ayu mereasa tertekan dan mulai meragukan keputusannya. Ia bertanya-tanya apakah tindakannya benar atau salah. Apakah ia telah melanggar prinsip kebebasan berekpresi, ataukah ia telah berupaya menjaga etika komunikasi?Dalam konteks filsafat etika komunikasi, situasi ini dapat dianalisis melalui teori etika ultilitarianisme yan diajukan oleh John Stuart Mill.

Menurut Mill, tindakan yang di anggap etis adalah tindakan yang menhasilkan kebahagiaan atau kesejahteraan terbesar bagi jumlah orang yang paling banyak. Dalam kasus ini, keputusan Ayu untuk menghapus komentar diskriminatif dapat dilihat sebagai tindakan etis karena ia membela hak-hak korban pelecehan seksua dan menjaga kenyamanan pembaca lainnya. Namun, keputusan tersebut juga memicu rekais negative dari sebagian pembaca yang merasa bahwa hak mereka untuk berekpresi telah dilanggar.

Teori etika deontology yang dikemukakan oleh Immanuel Kant juga relevan dalam analisi ini. Kant berpendapat bahwa tindakan yang etis adalah tindakan yang sesuai dengan prinsip moral universal dan tidak tergantung pada hasil yang di hasilkan. Dalam konteks ini, kepitusan Ayu untuk menghapus komentar yang diskriminatif dapat dianggap sebagai tindakan yang sesuai dengan prinsip moral universal, yaitu menghormati dan martabat orang lain.

Pesan moral dari kisah ini mengajarkan kita bahwa etika komunikasi tidak hanya berkaitan penghargaan tehadap kebebasan berekpresi, tetapi juga tentang menjaga kenyamanan dan martabat orang lain. Kita perlu mempertimbangkan konsekuensi dari tindakan kita dan memastikan bahwa tindakan kita perlu selalu mempertimbangkan konsekuensi nya dari tindakan kita dan memastikan bahwa tindakan tersebut sesuai dengan prinsip moral universal.

Dalam komunikasi online, kita harus berhati-hati dalam memilih kata-kata dan memastikan bahwa kita tidak menyakiti atau merugikan orang lain.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Feature

Oleh: Wortelina Aku kira aku akan menjadi orang…

Feature

Oleh: Perempuan Sebalik Tawa Hidup adalah sebuah pilihan….