Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Opini

Let’s Level Up Our Listening Skill!

×

Let’s Level Up Our Listening Skill!

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Shofiya Laila Alghofariyah, S.Pd., Pengajar di Pesantren-Sekolah Alam Nurul Furqon Rembang, Mahasiswa Magister Pendidikan Bahasa Inggris Unnes Semarang

Menguasai listening skill sama pentingnya dengan penguasaan skill yang lain yaitu speaking, reading, dan writing. Mayoritas pembelajar kesulitan dalam hal listening karena di samping membutuhkan fokus dan konsentrasi yang tinggi, skill ini juga bergantung pada banyaknya penguasaan kosakata dan artinya. Dalam konteks komunikasi global, listening sangat penting bagi pengguna bahasa baik dalam dunia akademik, bisnis, maupun pergaulan sehari-hari. Dengan menjadi good listener, maka kita dapat menangkap informasi yang disampaikan sesuai dengan konteks lalu memberikan respon yang relevan.

Example 300x600

Tingkat kemampuan Bahasa Inggris seseorang dapat diukur melalui level CEFR (Common European Framework of Reference for Language) yaitu tingkat kemampuan berbahasa asing yang diukur menggunakan Kerangka Acuan Umum Eropa untuk Bahasa. Ada enam level dari CEFR yaitu A1 untuk tingkat pemula, dengan kemampuan bahasa yang sangat dasar, A2 untuk tingkat dasar, dengan kemampuan bahasa yang terbatas untuk interaksi, B1 untuk tingkat menengah, dengan kemampuan bahasa yang lebih variatif, B2 untuk tingkat menengah atas, dengan kemampuan bahasa yang relatif kompleks, C1 untuk tingkat lanjutan, dengan kemampuan bahasa yang dapat digunakan untuk kepentingan akademis dan profesional, dan C2 untuk tingkat ahli, dengan kemampuan bahasa yang setara dengan penutur asli.

Untuk dapat berkomunikasi secara global pada kepentingan akademis dan profesional, maka pembelajar asing harus mencapai level minimal C1. Untuk mendapatkan level ini, tentu saja membutuhkan perjuangan yang tidak sebentar. Padi yang dipanen hari ini, tidaklah ditanam kemarin sore, maka skill listening yang mumpuni tidaklah didapatkan dengan tanpa usaha konsisten. Tetapi kabar baiknya, ada banyak cara yang pembelajar asing dapat lakukan untuk meningkatkan listening skill.

Pertama, mendengarkan lagu Blbahasa Inggris. Siapa yang tak suka musik? Yap! Hampir semua orang menyukai atau minimal bisa menikmati lagu berikut pula alunan nadanya, termasuk lagi-lagu berbahasa Inggris. Dengan mendengarkan lagu Bahasa Inggris, pembelajar dapat memperkaya kosakata, mendengarkan, maupun menirukan. Cara ini akan membuat pembelajar bisa lebih enjoy dalam meningkatkan listening skill. Pembelajar dapat memulainya dari lagu-lagu yang liriknya sederhana dan mudah ditirukan seperti lagu-lagu Taylor Swift, Adele, Bruno Mars, dan lain-lain.

Kedua, mendengarkan podcast berbahasa Inggris. Mendengarkan podcast dapat melatih pembelajar untuk mendengarkan dengan konsentrasi penuh. Selama mendengarkan podcast, pembelajar diharapkan bisa memperoleh kosakata baru dengan mencatat kata-kata yang dirasa sulit dan baru didengar. Ada banyak sekali channel YouTube maupun Spotify yang menyediakan podcast Bahasa Inggris dengan berbagai tema seperti channel PodEnglish yang memiliki berbagai sesi podcast untuk berbagai level CEFR.

Ketiga, menonton film berbahasa Inggris tanpa subtitle. Menonton film tanpa subtitle dapat melatih listening skill karena pembelajar lebih berusaha secara mandiri untuk memahami kata kunci dari setiap percakapan tanpa mengandalkan subtittle. Di samping melatih listening skill, pembelajar juga dapat memahami konteks penggunaan kosakata untuk konteks situasi yang berbeda-beda.

Keempat, perbanyak praktik dengan orang lain. Mendengarkan orang lain berbicara dan memberikan instruksi menjadi salah satu cara untuk melatih listening skill. Dengan memperbanyak praktik, maka pembelajar akan semakin terbiasa mendengarkan berbagai aksen serta kosakata. Oleh karena, itu lingkungan yang mendukung dalam berbahasa Inggris sangat berpengaruh bagi pembelajar. Akan lebih baik jika pembelajar memiliki rekan komunikasi dari native speaker untuk bisa belajar aksen asli.

Kelima, konsisten setiap hari. Meluangkan waktu satu jam setiap hari lebih baik, daripada belajar maraton 24 jam selama satu hari saja. Konsistensi sangat penting dilakukan agar kemampuan listening dapat meningkat. Keenam, jangan menunda-nunda untuk memulai. Sebagus apapun konsep yang direncanakan, tak akan ada artinya jika tidak segera dieksekusi. Seterkenal dan sehebat apa pun seseorang yang memotivasi, tak akan ada pengaruhnya pula apabila hanya berhenti pada sebatas keinginan. Oleh karena itu, jangan tunda untuk mulai belajar. Jangan pula ragu dan malu untuk bertanya dan berlatih kepada orang lain apabila menemukan kesulitan.

Demikianlah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan listening skill. Dengan menguasai listening skill, maka kita dapat menguasai pergaulan global pada berbagai sektor kehidupan yang lebih luas. Walláhu a’lam bi al-shawwáb.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *