Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kolom

Dibalik “Makan Siang Gratis”

×

Dibalik “Makan Siang Gratis”

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Eka Khumaidatul Khasanah, M. E.
Pengajar di Pesntren-Sekolah Alam Planet Nufo Mlagen Pamotan Rembang

Tepat pada tanggal 6 Januari 2025, pemerintah Indonesia telah mengimplementasikan program makan siang gratis yang saat ini sudah berganti nama dengan makan bergizi gratis untuk anak sekolah baik di sekolahan maupun pesantren. Tepatnya telah berlangsung kurang lebih enam pekan.

Example 300x600

Program ini tak lain merupakan janji kampanye presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo-Gibran dengan tujuan meningkatkan gizi anak, pengurangan kelaparan, peningkatan konsentrasi dan prestasi akademik, pengurangan ketidaksamaan, dan dukungan bagi keluarga berpenghasilan rendah. Bisa jadi tujuan tersebut terinspirasi dari negara-negara yang telah menerapkan program ini. Seperti halnya Swedia yang mampu mencetak anak-anak berprestasi tinggi dan India yang mampu menuntaskan permasalahan kelaparan, meningkatnya kehadiran murid di sekolah, serta meningkatnya kesehatan anak usia pelajar.

Namun, dari beberapa tujuan yang mulia tersebut, tidak terasa bahwa pemerintah menanamkan sekaligus memupuk “mental gratisan” dibenak anak-anak usia sekolah apabila tidak dibarengi dengan pembiasaan bermental kaya. Anak-anak akan menjadi ketergantungan untuk menerima tanpa memberi, pola pikir menjadi pasif, tidak kreatif, dan inovatif. Hal ini akan berdampak pada anak-anak akan kesulitan dalam mengatasi permasalahan kehidupan mendatang.
Apalagi, masyarakat Indonesia masih banyak yang hidup dengan mengandalkan bantuan orang lain. Para orang tua berlomba-lomba mendaftarkan diri sebagai penerima bantuan langsung tunai (BLT) daripada bantuan modal untuk usaha maupun pemikiran yang dapat meningkatkan penghasilan. Dengan demikian, anak-anak akan terhambat dalam perkembangan potensi diri serta tidak mampu mengidentifikasi peluang untuk maju dan sukses.

Kebijakan-kebijakan pemerintah sangat berperan penting dalam menentukan kesejahteraan rakyat terutama tidak terkungkung dalam lingkaran kemiskinan. Pemerintah yang hanya terfokus pada solusi jangka pendek dan tidak memberikan arahan yang jelas dalam jangka panjang akan menjadikan rakyat berada di bawah kemiskinan. Selain itu, pemerintahan yang tidak kuat dan visioner dalam menentukan kebijakan untuk mendorong pengembangan wirausaha, pendidikan dan inovasi dapat memperburuk masalah kemiskinan dan keterbelakangan.

Pemerintah dapat belajar dari kisah Nabi Muhammad SAW. dengan seorang pria miskin yang datang kepada Beliau untuk meminta bantuan. Nabi tidak serta merta memberi bantuan secara langsung, tetapi Beliau bertanya kepada pria tersebut tentang apa yang ia miliki. Ia hanya memiliki dua lembar kain. Nabi meminta kain tersebut diambil, lalu bertanya kepada para sahabat kiranya siapa yang hendak membeli kain itu. Singkat cerita, kain tersebut dibeli oleh seorang sahabat dengan harga dua dinar. Nabi memerintahkan pria miskin tersebut untuk membeli makan dengan uang satu dinar, sedangkan sisanya untuk membeli kapak lalu kembali menemui Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad WAS. memberi arahan kepada pria miskin itu untuk menggunakan kapak membelah kayu, lalu dijual di pasar. Nabi berpesan kepada pria itu untuk melakukan usaha tersebut setiap hari dan menghadap kepada Nabi setelah dua pekan kemudian.

Dari cerita tersebut, pemerintah dapat menerapkan program makan siang gratis atau makan bergizi gratis tidak semerta-merta memberi bantuan secara langsung, apalagi hanya sekedar menempati janji kampanye. Namun, sekaligus mencetak generasi muda yang dapat mengakses pendidikan dengan mudah dan merata dan berprestasi tanpa merasakan kelaparan maupun kekurangan gizi. Di sisi lain, pemerintah juga dapat memberikan program batuan sosial dengan memberi kesempatan kepada masyarakat kecil atau UMKM untuk ikut andil menyukseskan program ini, sehingga tidak hanya para kapitalis saja yang berperan. Ketika peluang terbuka, masyarakat akan lebih semangat dan percaya diri untuk meraih perubahan menuju kehidupan yang lebih baik.

Pemerintah dapat memberikan pelatihan, pembinaan, dan keterampilan kepada masyarakat. Pemerintah dapat menentukan batas waktu evaluasi sebagaimana yang dilakukan oleh Rosullah untuk menguji bahwa orang yang bergabung dalam program ini serius atau tidak, mentalnya benar atau tidak, atau ada sesuatu yang perlu pemerintah perbaiki terlebih dahulu.

Peran pemerintah ini sangat penting dalam mempengarui mentalitas masyarakat untuk mendukung pengembangan diri, mematahkan pola pikir yang terbatas dan membantu keluar dari zona kemiskinan yang berkelanjutan. Apalagi pembentukan mental kaya tidak cukup dilakukan dalam waktu satu hari satu malam. Membutuhkan perjalanan panjang untuk mengubah cara berpikir, disiplin, dan konsisten dalam bertindak agar mampu meraih kesuksesan, kebahagiaan dan kesejahteraan. Wallahu a’lamu bi al-Shawwab.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *