Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Wawancara

Mewaspadai Ideologi Asing yang Dapat Memecah Belah Persatuan Bangsa

×

Mewaspadai Ideologi Asing yang Dapat Memecah Belah Persatuan Bangsa

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

WAWANCARA EKSKLUSIF PIKIRANBANGSA.CO DENGAN ZULHAS


Pikiranbangsa.co:
Pak Zulhas, dalam berbagai kesempatan Bapak menekankan pentingnya menolak ideologi asing yang berpotensi memecah belah persatuan bangsa. Bisa dijelaskan lebih lanjut mengenai pandangan Bapak terkait hal ini?

Example 300x600

Zulhas:
Sebagai bangsa yang besar dan majemuk, Indonesia memiliki Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Sejak dulu, Pancasila telah terbukti mampu menjadi pemersatu berbagai perbedaan suku, agama, dan budaya yang ada di Indonesia. Namun, dalam perjalanan sejarah kita, selalu ada tantangan dari ideologi asing yang ingin masuk dan mengubah tatanan yang telah kita bangun bersama.

Saat ini, kita menghadapi fenomena globalisasi yang semakin cepat. Informasi dan gagasan dari luar negeri dengan mudah masuk ke Indonesia melalui internet dan media sosial. Tidak semua ideologi yang datang dari luar buruk, tetapi ada ideologi yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan dapat merusak harmoni sosial kita.

Ada dua bentuk ancaman ideologi asing yang saya khawatirkan. Pertama, ideologi yang mengarah pada radikalisme dan ekstremisme, baik dari sisi kanan maupun kiri. Ini bisa berupa paham keagamaan yang intoleran, yang menganggap kelompok lain sebagai musuh, atau paham komunisme yang tidak sejalan dengan nilai-nilai demokrasi Pancasila.

Kedua, ideologi individualisme dan materialisme yang berlebihan. Ini adalah produk dari budaya global yang mengedepankan kepentingan pribadi di atas kepentingan bersama. Jika masyarakat kita terlalu terpengaruh oleh pemikiran ini, maka rasa gotong royong dan kebersamaan yang menjadi ciri khas bangsa Indonesia bisa luntur.

Pikiranbangsa.co:
Apa dampak konkret dari masuknya ideologi asing terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara kita?

Zulhas:
Dampaknya bisa sangat luas. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Polarisasi Sosial dan Politik
    Masuknya ideologi asing yang tidak sesuai dengan Pancasila dapat menyebabkan perpecahan di tengah masyarakat. Kita sudah melihat bagaimana beberapa kelompok mulai saling curiga, mudah terprovokasi, bahkan tidak segan menyerang saudara sebangsanya sendiri hanya karena perbedaan pandangan. Jika ini dibiarkan, maka persatuan bangsa bisa terancam.
  2. Hilangnya Identitas Kebangsaan
    Generasi muda kita semakin terpapar oleh budaya asing. Banyak dari mereka yang tidak lagi mengenal sejarah bangsa, tidak memahami nilai-nilai luhur Pancasila, dan lebih mengagumi budaya luar dibanding budaya sendiri. Jika ini terus terjadi, maka akan sulit bagi kita untuk mempertahankan jati diri sebagai bangsa Indonesia.
  3. Melemahnya Ketahanan Nasional
    Ketika bangsa ini terpecah, maka negara menjadi lebih lemah dan mudah dimanfaatkan oleh pihak asing. Sejarah sudah mengajarkan kepada kita bahwa negara-negara besar bisa hancur bukan karena serangan dari luar, tetapi karena konflik internal yang tidak terselesaikan.
  4. Meningkatnya Radikalisme dan Ekstremisme
    Ideologi yang mengajarkan kebencian terhadap kelompok lain sangat berbahaya. Kita harus ingat bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua warga negara, tanpa memandang suku, agama, atau latar belakang politik. Jika ideologi radikal dibiarkan berkembang, maka potensi konflik sosial dan kekerasan akan meningkat.
  5. Ketimpangan Ekonomi dan Sosial
    Ideologi kapitalisme yang tidak terkendali juga bisa menjadi ancaman. Jika kita terlalu mengadopsi sistem ekonomi yang hanya menguntungkan segelintir orang, maka kesenjangan sosial akan semakin lebar. Ketidakadilan ini bisa memicu gejolak sosial yang berbahaya bagi stabilitas negara.

Pikiranbangsa.co:
Bagaimana cara efektif untuk menolak dan menangkal pengaruh ideologi asing tersebut?

Zulhas:
Menolak ideologi asing yang berbahaya bukan berarti menutup diri dari dunia luar. Kita tetap harus terbuka terhadap perkembangan global, tetapi dengan sikap kritis dan selektif. Ada beberapa langkah yang harus kita lakukan:

  1. Memperkuat Pendidikan Pancasila dan Sejarah Bangsa
    Kita perlu memastikan bahwa generasi muda memahami sejarah bangsa ini, bagaimana Pancasila lahir, dan mengapa ideologi ini yang paling cocok bagi Indonesia. Pendidikan kewarganegaraan dan sejarah harus diperkuat agar anak-anak kita tidak mudah terpengaruh oleh ideologi asing yang bertentangan dengan nilai-nilai bangsa.
  2. Meningkatkan Literasi Digital
    Banyak ideologi asing masuk melalui media sosial dan internet. Oleh karena itu, kita harus meningkatkan literasi digital masyarakat agar mereka bisa menyaring informasi dengan baik. Jangan mudah percaya dengan propaganda yang bertujuan memecah belah bangsa.
  3. Menghidupkan Kembali Semangat Gotong Royong
    Gotong royong adalah ciri khas bangsa kita. Jika masyarakat saling peduli dan bekerja sama, maka ideologi asing yang ingin memecah belah tidak akan mudah masuk. Kita harus kembali menghidupkan budaya tolong-menolong di tengah masyarakat.
  4. Menegakkan Hukum Secara Tegas
    Kelompok atau individu yang menyebarkan ideologi yang bertentangan dengan Pancasila harus ditindak tegas. Kita tidak boleh membiarkan pihak-pihak tertentu merusak tatanan sosial dan persatuan bangsa kita.
  5. Memperkuat Ketahanan Budaya
    Budaya adalah benteng utama kita dalam menghadapi pengaruh asing. Kita harus terus melestarikan budaya lokal, membangun rasa bangga terhadap kebudayaan sendiri, dan tidak mudah tergerus oleh tren global yang tidak sesuai dengan nilai-nilai kita.

Pikiranbangsa.co:
Seberapa penting peran generasi muda dalam upaya menolak ideologi asing ini?

Zulhas:
Generasi muda adalah kunci utama dalam mempertahankan ideologi bangsa. Mereka harus menjadi agen perubahan yang aktif dalam menyebarkan nilai-nilai Pancasila.

Anak muda sekarang punya kekuatan luar biasa melalui media sosial. Jika mereka menggunakan platform ini untuk menyebarkan pesan persatuan dan kebangsaan, maka upaya pihak-pihak yang ingin memecah belah bangsa bisa kita lawan bersama.

Saya juga ingin mengajak anak muda untuk tidak hanya menjadi penonton dalam dunia politik. Mereka harus aktif berpartisipasi, baik melalui organisasi kepemudaan, komunitas sosial, maupun dengan terlibat langsung dalam proses demokrasi.

Pikiranbangsa.co:
Terakhir, apa harapan Bapak untuk masa depan Indonesia terkait isu ini?

Zulhas:
Saya berharap Indonesia tetap menjadi bangsa yang kuat, bersatu, dan berdaulat. Kita boleh menerima pengaruh global, tetapi jangan sampai kehilangan jati diri sebagai bangsa yang ber-Pancasila.

Kita harus terus memperkuat nilai-nilai kebangsaan, memperkuat rasa persaudaraan, dan selalu mengutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi atau kelompok. Dengan begitu, kita bisa memastikan bahwa Indonesia tetap kokoh dan maju di tengah berbagai tantangan global.

Pikiranbangsa.co:
Terima kasih atas waktu dan wawasan yang Bapak berikan. Semoga pesan ini bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia.

Zulhas:
Sama-sama. Mari kita jaga Indonesia bersama, demi masa depan yang lebih baik.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *