Jakarta, Pikiranbangsa.co – Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan bahwa pameran Misykat, Cahaya Peradaban Islam Indonesia membuktikan bahwa Indonesia memiliki warisan peradaban Islam yang kaya dan memiliki hubungan erat dengan sejarah awal penyebaran Islam.
“Pameran ini mencerminkan kehidupan Islam di Indonesia dengan menampilkan peninggalan-peninggalan yang menunjukkan keterkaitan erat dengan masa awal dan pra-sejarah peradaban Islam,” kata Fadli Zon saat meresmikan pembukaan pameran di Jakarta, Kamis.
Ia menjelaskan, dengan lebih dari 400 artefak bersejarah yang dipamerkan, pengunjung dapat melihat perjalanan awal Islam di Nusantara, termasuk peninggalan Al-Qur’an kuno, arsitektur, dan temuan arkeologis yang memperlihatkan perkembangan Islam yang berpadu dengan kearifan lokal.
Penemuan koin Umayyah baru-baru ini, menurut Fadli, memperkuat dugaan bahwa Islam sudah hadir di wilayah Indonesia sejak abad ke-3 Masehi. Hal ini juga menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menyerap dan menyatukan ajaran Islam dengan budaya lokal.
Fadli berharap, pameran ini bisa menjadi sarana kolaborasi antar masyarakat dan lintas generasi dalam menjaga harmoni keberagamaan serta menumbuhkan inspirasi dan refleksi tentang akar budaya dan sejarah Islam di Indonesia.
Selain koleksi dari Museum Nasional, pameran ini juga menampilkan artefak dari pesisir barat Sumatra, yang menunjukkan adanya kota kosmopolitan kuno yang berkembang antara abad ke-3 hingga ke-12 Masehi.
Pengunjung juga dapat melihat naskah Al-Qur’an yang dihias dengan gaya khas daerah, karya seni lukis Islam kontemporer, serta koleksi pers Islam dari abad ke-19 hingga ke-20, yang mencakup surat kabar dan majalah yang berperan penting dalam dakwah dan perjuangan nasional.
Pameran Misykat dapat dikunjungi sejak Rabu (26/3) di Museum Nasional Indonesia, dan menampilkan 10 area utama, seperti situs Bongal, nisan-nisan khas Nusantara, ragam mushaf Al-Qur’an, manuskrip keagamaan dan sastra, sejarah kerajaan Islam, Wali Songo, arsitektur masjid Nusantara, seni budaya Islam dalam artefak, seni lukis Islam kontemporer, hingga perkembangan pers Islam.