Pikiranbangsa.co, Semarang – Konferensi Cabang (Konfercab) HMI Kota Semarang 2025 yang dibuka pada Kamis, 24 November 2025 di Aula Makodim 0733 Semarang sejak awal dijadwalkan berlangsung selama empat hari. Namun sebuah keputusan tak terduga muncul: forum yang biasanya melewati batas waktu justru selesai hanya dalam dua hari. Melalui mekanisme musyawarah mufakat, peserta akhirnya menetapkan M. Nabil Muallif (UIN) sebagai Formateur, dengan M. Fikhar Azqeel dan Dydan Pradana Efryanda sebagai Mide Formateur I dan II.
Keputusan cepat itu memunculkan satu pertanyaan yang ramai dibicarakan di kalangan kader: apa yang sebenarnya terjadi di balik pelaksanaan Konfercab tahun ini?
Tradisi Kericuhan yang Tak Terulang
Selama tiga dekade terakhir, Konfercab HMI sering dikenal sebagai arena panas: perdebatan berkepanjangan, lobi tertutup antar “jenderal lapangan”, hingga adu argumen yang tak jarang berujung pada gebrak meja atau lempar kursi. Sering kali forum berjalan melewati jadwal, bahkan molor hingga berhari-hari.
Namun suasana Konfercab 2025 berbanding 180 derajat dari reputasi itu. Tidak ada keributan, tidak ada friksi mencolok, dan tidak ada tanda-tanda forum stagnan. Para peserta justru mengikuti sidang dengan ritme teratur, seolah telah terjadi perubahan besar dalam kultur pengambilan keputusan.
Sumber internal menyebutkan bahwa peran Ketua Umum demisioner, Andi M. Irfan (Ipang) dari Undip, menjadi salah satu faktor kunci. Ia dinilai berhasil meredam tensi politik internal dan membangun kesadaran kolektif di antara para jenderal lapangan agar lebih mengutamakan marwah organisasi ketimbang manuver personal.
Tiga Kejadian yang Langka
Koordinator Presidium KAHMI Semarang, Ir. Qomaruddin, MMT (Cak Qomar), saat diwawancarai secara terpisah, menyebut Konfercab tahun ini melahirkan tiga catatan langka.
- Formateur terpilih merupakan seorang Hafiz Al-Qur’an.
- Pemilihan berlangsung melalui musyawarah mufakat.
- Konfercab selesai jauh lebih cepat dari jadwal.
“Ini peristiwa yang jarang terjadi di tubuh HMI dalam 30 tahun terakhir,” ujarnya. Ia juga memberikan apresiasi kepada Ipang atas kinerjanya selama satu periode, termasuk keberhasilannya menyelenggarakan empat kali Intermediate Training (LK II) dan forum Konfercab yang berlangsung kondusif.
Ucapan Selamat dan Harapan Baru
KAHMI Kota Semarang pun menyampaikan selamat kepada formateur dan para mide formateur yang akan menyusun kepengurusan baru untuk periode 2026. “Semoga pengurus berikutnya terus menjaga HMI sebagai organisasi pencetak kader insani bagi umat dan bangsa,” tutur Cak Qomar.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Dandim 0733 Semarang, Letkol Inf. Priyo Handoyo, S.Sos., M.Si., atas fasilitasi penggunaan Aula Makodim yang dinilai memberikan suasana lebih tertib dan khidmat selama forum berlangsung.
Komitmen Formateur Baru
Dalam pernyataannya, Formateur terpilih M. Nabil Muallif, didampingi kedua mide formateurnya, menyebut bahwa percepatan Konfercab justru menjadi momentum memperjelas arah organisasi.
“InsyaAllah kami siap membawa HMI Kota Semarang jauh lebih maju, memiliki keunggulan komparatif, dan tetap menjadi organisasi kemahasiswaan yang kritis-konstruktif dalam mempersiapkan generasi emas pemimpin bangsa,” ujarnya.


















