Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Gen-ZMental HealthMimbar Mahasiswa

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental: Antara Konektivitas dan Isolasi

×

Dampak Media Sosial Terhadap Kesehatan Mental: Antara Konektivitas dan Isolasi

Sebarkan artikel ini
Oplus 131072
Oplus_131072
Example 468x60

Oleh: Eka Nayla Fadila, Mahasiswi Fakultas Dakwah Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Salatiga

Media sosial telah menjadi bagian integral kehidupan modern. Namun, dampaknya terhadap kesehatan mental tidak dapat diabaikan. Penggunaan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja. Namun, di balik keterhubungannya yang luas, terdapat dampak yang signifikan terhadap kesehatan mental mereka. Bila tidak menggunakannya secara bijak, media sosial dapat meningkatkan risiko cemas dan rendah diri.

Example 300x600

Mari simak ulasan selengkapnya tentang pengaruh media sosial terhadap kesehatan mental remaja. Selain itu, kecanduan dalam media sosial adalah masalah nyata yang dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia. Misalnya seperti aktivitas sehari-hari, hubungan interpersonal, dan produktivitas profesional dapat terhambat karena dorongan yang tak henti-hentinya untuk memeriksa notifikasi, membaca feed, dan berbagi informasi.

Orang-orang di zaman sekarang ini telah tumbuh untuk tidak dapat hidup tanpa ponsel. Mereka terus-menerus memposting di platfrom media sosial agar pengikut mereka mengetahui apa saja yang mereka lakukan. Oleh karena itu, meskipun media sosial membantu kita dan menawarkan keuntungan tertentu, termasuk membantu dalam berkomunikasi, tetap terhubung dengan teman, keluarga, saya pikir kekuranganya lebih dominan karena pada dasarnya selain dapat membawa pengaruh positif juga pengaruh negatif, media sosial mampu berpengaruh terhadap kesehatan mental seseorang.

Menurut penelitian Hurbard (2007) menyebutkan bahwa kesehatan mental melibatkan kondisi kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial yang memungkinkan seseorang mengatasi stres, menjalani kehidupan yang bermakna, dan memberikan kontribusi yang positif pada masyarakat. Hal tersebut mencakup perasaan positif terhadap diri sendiri, kemampuan untuk mengelola emosi, hubungan yang sehat dengan orang lain, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dalam kehidupan.

Artinya bahwa kesehatan mental bukan hanya tentang bebas dari gangguan mental atau penyakit jiwa. Tetapi juga mencangkup aspek positif seperti rasa percaya diri, kemampuan untuk menikmati hidup, dan berkontribusi kepada masyarakat dengan cara yang bermakna. Karena kesehatan mental sangatlah penting dalam upaya meningkatkan kualitas hidup individu dan masyarakat secara keseluruhan.

Media online yang kita sebut dengan sosial media, menjadi salah satu media yang memiliki peran dominan dalam sarana interaksi dan penyalur masyarakat. Mulai dari : WhatsApp (WA), Facebook (FB), Instagram (IG), Dalam kehidupan sehari-hari media digunakan sebaga komunikator atau agent of change.

Media memberikan dampak beragam bagi setiap orang, mulai dari aspek kognitif, afektif, dan konotatif dari media masa dan dampak positif serta negatif bagi sekitar. Berikut contoh dampak positif dan dampak negatif yang kita rasakan dalam kehidupan sehari-hari: Yang pertama adalah dampak positif, Dampak positif dari sosial media antara lain dapat merubah sikap seseorang menjadi lebih baik, berhasil mengubah praktik komunikasi searah menjadi komunikasi dialogis yaitu komunikasi antar manusia menggunakan internet dan teknologi web. Selain itu, media sosial digunakan untuk menjalin silaturahmi, menyediakan ruang untuk berpesan positif misalnya dakwah dan menjalin hubungan dengan seseorang, menyediaka beragam informasi seperti lowongan pekerjaan, beasiswa, serta sumber wawasan dan pengetahuan lainnya.

Kedua, dampak negatif. Menurut Nur (2021) Media sosial mempengaruhi sikap seseorang menjadi buruk, seperti rasa malas belajar, kepanikan, dan ketakutan yang menyebabkan perubahan perilaku. Media sosial telah menjadi kekuatan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Banyak dari mereka yang membagikan foto, cerita dan video di berbagai platform yang menyebabkan meningkatnya intensitas pembelian yang berbeda, dan media sosial telah mendorong penggunaya untuk menggunakan beberapa tagar seperti #panicbuying #kelangkaan #susuberuang #minyakgoreng dan lain sebagainya, tentunya hal ini menunjukan perilaku hiruk pikuk pembeli selama terjadi kelangkaan produk.

Dari penjelasan diatas, bahwasanya mental health dapat terwujud ketika setiap individu memiliki kemampuan dalam mencegah akan timbulnya gangguan dan penyakit jiwa.Disaat kesehatan mental sulit dicapai, individu akan mengalami gangguan mental atau mental yang sakit (mental illness), individu yang memiliki gangguan mental memiliki ciri – ciri sebagai berikut : Hidup dan hubungan sosialnya dirasa tidak bahagia, memiliki perasaan yang tidak aman, takut, khawatir yang mendalam, merasa tidak percaya diri, tidak memahami kondisi diri sendiri, tidak mampu mengendalikan emosi, mudah tersinggung, tidak mampu menghadapi kenyataan sesuai realistik,dan tidak beriman kepada Allah Swt. Oleh karena itu, kita sebagai anak muda penerus bangsa harus pintar pintar dalam mengelola media sosial, dan sebagai orang tua pun hendaknya tetap mengawasi dalam penggunaan media sosial terhadap anaknya.

Tantangan terbesar buat orangtua zaman sekarang adalah memastikan anak-anak remajanya menggunakan media sosial secara positif. Seringkali pola konsumsi media sosial pada remaja justru menyontoh orangtuanya. Ketika orangtua lebih banyak menghabiskan waktu di gadget dan jarang mengajak anaknya terlibat dalam aktivitas di dunia nyata, maka anak-anak akan lebih banyak menghabiskan waktu di dunia online.

Media sosial memang memiliki efek positif pada anak-anak dan remaja, baik dengan mengajarkan keterampilan sosial, memperkuat hubungan, maupun hanya bersenang-senang. Namun, penggunaan terus-menerus dari platform ini juga dapat memiliki dampak negatif, terutama pada kesehatan mental dan kesejahteraan pengguna muda.

Kesimpulanya dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan media sosial sekarang yang cukup modern dapat mempengaruhi dunia pendidikan di indonesia. Penggunaan media sosial yang salah juga dapat merusak akhlak dan mengganggu mental seseorang. Dan kita sebagai mahasiswi sudah sepatutnya mengolah, dan memilah agar media sosial membawa pengaruh positif bagi kehidupan kita.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *