Oleh: M Irfaul Hasanudin, Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Salatiga 2023
Media sosial telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan modern. Ia menawarkan berbagai manfaat, seperti kemudahan berkomunikasi, akses informasi, dan sarana hiburan. Namun, di balik kemudahan dan manfaat tersebut, terdapat pula bahaya yang mengintai, terutama di era digital saat ini.
Menurut pendapat saya, bahaya media sosial di era sekarang semakin kompleks dan multidimensional. Penggunaan media sosial yang intensif dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, baik secara psikologis maupun sosial. Kecanduan media sosial, yang didorong oleh desain platform yang dirancang untuk mempertahankan keterlibatan pengguna, dapat memicu masalah kesehatan mental seperti depresi, kecemasan, dan rendah diri. Fenomena Fear of Missing Out (FOMO) semakin umum, di mana individu merasa cemas jika tertinggal informasi atau tren terbaru di media sosial, mendorong mereka untuk terus menerus memeriksa platform tersebut.
Selain itu, kemudahan berbagi informasi di media sosial juga membuka celah bagi penyebaran informasi yang salah (hoax) dan ujaran kebencian, yang berpotensi memicu konflik sosial, polarisasi, bahkan kekerasan. Cyberbullying dan pelecehan online juga menjadi ancaman serius, dengan komentar negatif, ancaman, dan penghinaan yang mudah dilontarkan di dunia maya, meninggalkan dampak traumatis bagi korban.
Privasi juga terancam karena data pribadi yang dibagikan di media sosial berisiko disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab melalui pencurian data, phishing, dan doxing. Terakhir, media sosial sering menampilkan representasi kehidupan yang ideal, yang dapat memicu perbandingan sosial yang tidak sehat, mengakibatkan ketidakpuasan diri, rendah diri, dan bahkan depresi.
Berikut beberapa pendapat dari berbagai sumber mengenai bahaya media sosial. Menurut Alodokter, beberapa dampak negatif media sosial terhadap kesehatan mental dan tubuh, antara lain menimbulkan ketidakpuasan diri, meningkatkan kecemburuan sosial, mengganggu waktu tidur, menyebabkan depresi dan kecemasan, menyebabkan1 kecanduan, menimbulkan phubbing (kebiasaan mengabaikan orang di sekitar karena fokus pada ponsel), dan meningkatkan risiko terkena cyberbullying (Sumber: alodokter.com).
Sementara GEMA (gemagazine.or.id) menyoroti bahaya media sosial dalam berbagai bentuk, seperti cyberbullying, hoaks, kecanduan media sosial, pelanggaran privasi, serta efek psikologis dan emosional bagi penggunanya. Dampak negatif lainnya2 adalah menjauhkan orang-orang dekat, menurunkan interaksi tatap muka, meningkatkan kecanduan internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
Sementara DJKN Kemenkeu menyebutkan dampak negatif media sosial antara lain menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi tatap muka cenderung menurun, membuat orang-orang menjadi kecanduan terhadap internet, menimbulkan konflik, masalah privasi, dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
Bahaya media sosial di era sekarang sangat nyata dan beragam. Penting bagi kita untuk bijak dalam menggunakan media sosial, meningkatkan literasi digital, dan membangun kesadaran akan potensi bahaya yang ada. Pengawasan dan edukasi dari orang tua, keluarga, dan lingkungan juga sangat diperlukan, terutama bagi generasi muda yang rentan terhadap dampak negatif media sosial.