Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Kolom

Peran Keluarga dalam Pembentukan Identitas Budaya Anak

×

Peran Keluarga dalam Pembentukan Identitas Budaya Anak

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Faridatul Mufidah, Mahasiswi Mata Kuliah Antropologi Komunikasi UIN Salatiga

Keluarga merupakan lingkungan pertama dan utama bagi seorang anak untuk belajar dan memahami dunia. Dalam keluarga, anak-anak belajar mengenai nilai-nilai, norma, serta tradisi untuk membentuk identitas mereka. Orang tua sebagai sosok yang paling dekat dan dipercaya berperan sebagai guru pertama bagi anak-anak dalam membentuk dan menanamkan identitas budaya anak sejak usia dini.

Example 300x600

Hal ini sangat penting karena identitas budaya tidak hanya mempengaruhi bagaimana seorang anak memandang dirinya sendiri, tetapi juga bagaimana ia berinteraksi dengan lingkungan social. Keluarga juga menjadi peran utama dalam pewarisan budaya, dimulai dari mengajarkan hal-hal sederhana, seperti bahasa yang digunakan dalam komunikasi sehari-hari yaitu penggunaan bahasa daerah, orang tua membantu anak mengenali asal-usulnya yang memperkuat keterikatan emosional dengan budaya leluhur.

Pengetahuan seperti cerita rakyat, legenda, atau mitos juga berkontribusi dalam mmperkaya wawasan anak tentang nilai-nilai budaya local yang khas, dan juga kegiatan seperti menceritakan dogeng sebelum tidur atau bernyanyi lagu-lagu tradisional dapat menjadi sarana yang efektif untuk mengenalkan tradisi kepana anak-anak secara menyenangkan.

Kebiasaan keluarga dalam merayakan hari besar keagamaan atau adat juga memiliki dampak yang besar dalam memperkuat identitas budaya anak, contohnya perayaan Idul Fitri, Natal, Nyepi, atau Waisak yang dilakukan bersama keluarga tidak hanya menjadi momen untuk mempererat hubungan, tetapi juga menjadi media pembelajaran bagi anak mengenai makna dan budaya spiritual yang terkandung didalamnya.

Di era modern ini, arus informasi dan pengaruh budaya asing sangat kuat, terutama melalui media social, film, music, dan platform digital lainnya. Tanda bimbingan yang tepat, anak akan kehilangan keterikatan dengan identitas budayanya sendiri.

Maka dari itu, keluarga perlu menjadi filter dan pendamping anak yang selektif, para orang tua harus mengajarkan anak untuk menghargai budaya asing tanpa harus melupakan akar budayanya sendiri. Penting juga bagi keluarga untuk memberikan pemahaman secara langsung dalam mengenalkan budaya, kegiatan seperti meghadiri acara adat, mengunjungi situs bersejarah, belajar tarian tradisional, atau memasak makanan khas daerah dapat menjadi sarana pembelajaran yang efektif.

Pengalaman ini tidak hanya membantu anak memahami budaya secara teoris, tetapi juga mempekuathubungan emosional dengan budaya tersebut. Namun, peran keluarga dalam pembentukan identitas budaya anak tidak selalu berjalan mulus. Pastinya banyak sekali tantangan, seperti kesibukan orang tua, urbanisasi, hingga kurangnya akses terhadap komunikasi budaya, dapat menjadi hambatan.

Solusi untuk mengatasi hal ini yaitu dengan diperlukannya komitmen dan kesadaran dari setiap anggota keluarga untuk meluangkan waktu dan usaha dalam menjaga tradisi dan budaya. Orang tua juga bisa memanfaatkan teknologi dengan cara positif, seperti memperkenalkan konten budaya local melalui media digital yang menarik bagi anak.

Dalam jangka yang panjang, pembentukan identitas budaya yang kuat akan menbantu anak menjadikan individu yang percaya diri, memiliki rasa bangga terhadap asal-usulnya, serta mampu menghormati perbedaan budaya disekitarnya.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *