Oleh: Muhammad Wildan Maulana, S.Ag., Pengajar di Pesantren-Sekolah Alam Planet NUFO Rembang. Direktur PlanetKelor.ID
Daun kelor (moringa oleifera) telah lama dikaitkan dengan berbagai kepercayaan mistis di banyak budaya, termasuk di Indonesia. Banyak yang menganggapnya sebagai tanaman dengan kekuatan supranatural yang mampu menangkal ilmu hitam, mengusir roh jahat, atau bahkan menetralisir energi negatif. Kepercayaan ini telah tertanam dalam tradisi lisan dan sering kali diwariskan turun-temurun.
Namun, apakah benar daun kelor memiliki aspek mistis, ataukah klaim tersebut hanyalah mitos yang bertahan karena kurangnya pemahaman ilmiah?Dalam kajian ilmiah, daun kelor dikenal sebagai tanaman dengan kandungan nutrisi yang luar biasa dan manfaat kesehatan yang luas.
Berbagai penelitian menunjukkan bahwa daun kelor kaya akan vitamin A, C, E, serta mineral penting seperti kalsium, kalium, dan zat besi. Selain itu, daun ini memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antimikroba yang menjadikannya bahan alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan mencegah berbagai penyakit. Klaim mistis yang dilekatkan pada daun kelor seolah-olah mengaburkan fakta ilmiah ini, padahal keajaiban sebenarnya dari daun kelor terletak pada manfaat biologisnya, bukan dalam ranah supranatural.
Dekonstruksi terhadap logika mistika daun kelor perlu dilakukan agar masyarakat dapat memahami manfaatnya secara lebih rasional. Mistifikasi sering kali muncul akibat keterbatasan akses terhadap ilmu pengetahuan serta kecenderungan manusia untuk mengaitkan sesuatu yang belum dipahami dengan unsur magis.
Dengan meningkatnya penelitian ilmiah dan penyebaran informasi berbasis bukti, masyarakat dapat mulai melihat daun kelor sebagai tanaman dengan nilai gizi tinggi yang dapat dimanfaatkan untuk kesehatan, bukan sekadar sebagai simbol dalam kepercayaan mistis.
Dekonstruksi ini bukan berarti menghilangkan nilai budaya yang melekat, tetapi lebih kepada memberikan perspektif baru yang lebih berbasis ilmu pengetahuan dalam memahami manfaat daun kelor.