Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Mahasiswa

Demokrasi Masuk Pesantren

×

Demokrasi Masuk Pesantren

Sebarkan artikel ini
Oplus_0
Example 468x60

Oleh: Lulu Puadiah Ridwan, Mahasiswa UIN Salatiga

Menurut Joseph A. Schumpeter, demokrasi merupakan suatu perencanaan institusional untuk mencapai keputusan politik, di mana individu-individu memperoleh kekuasaan melalui perjuangan kompetitif atas suara rakyat. Demokrasi berperan sebagai sistem alternatif dalam berbagai tatanan kehidupan bermasyarakat dan bernegara, termasuk di Indonesia.

Example 300x600

Namun, implementasi demokrasi di Indonesia hingga saat ini belum sepenuhnya berjalan dengan baik. Dalam konteks kehidupan politik seperti Pemilu, Pilkada, dan pembuatan undang-undang, masih banyak terjadi penyimpangan terhadap prinsip-prinsip dasar demokrasi.

Saya sendiri pernah mengalami langsung situasi tersebut pada tahun 2024, ketika saya masih menempuh pendidikan di salah satu sekolah menengah atas swasta dan tinggal di pondok pesantren. Pondok pesantren tempat saya belajar menjadi salah satu sasaran kampanye politik dari calon-calon pejabat yang sedang mencalonkan diri. Banyak dari mereka melakukan kegiatan kampanye dengan membungkusnya dalam kemasan keagamaan untuk menarik simpati.

Sayangnya, kampanye tersebut tidak dilakukan secara murni dan jujur. Dalam praktiknya, banyak calon legislatif maupun kepala daerah yang justru melakukan politik uang (money politics) sebagai alat untuk memperoleh suara. Hal ini secara jelas bertentangan dengan nilai-nilai dan prinsip dasar demokrasi, yaitu kebebasan memilih, kesetaraan suara, dan partisipasi yang bebas dari tekanan atau suap.

Banyak rekan saya yang menerima uang sogokan dan kemudian bersedia memberikan suaranya untuk calon tertentu. Padahal, seharusnya dalam menentukan pilihan, seseorang harus mempertimbangkan rekam jejak, visi-misi, dan kredibilitas calon, bukan karena iming-iming materi.

Kejadian tersebut menunjukkan bahwa masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat, termasuk generasi muda, terhadap pentingnya menjaga kemurnian demokrasi. Oleh karena itu, pembentukan karakter dan edukasi politik kepada generasi muda menjadi sangat penting agar mereka mampu menjalankan hak politiknya secara bijak dan bertanggung jawab.

Demokrasi bukan hanya soal memilih, tetapi juga soal bagaimana proses tersebut berjalan secara adil, bebas, dan jujur. Jika prinsip-prinsip tersebut terus diabaikan, maka demokrasi yang sehat akan sulit tercapai di negeri ini.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *