Sejak dari dulu, memang sudah banyak ditemukan para perkokok aktif. Entah itu laki-laki maupun perempuan, berapapun usia mereka seolah-olah hal itu sudah sangat biasa dilakukan. Bahkan parahnya siswa/I SD yang statusnya masih di bawah umur dengan santainya merokok tanpa memikirkan apa yang akan terjadi dan dampak apa yang akan ditimbulkan pada dirinya ataupun lingkungan sekitarnya. Pada dasarnya rokok adalah nikotin yang bersifat adiktif sehingga akan menyebabkan perokok merasa ketergantungan dan akan membuat mereka kesulitan untuk menghentikan kebiasaan tersebut. Kali ini…di tulisan ini tidak hanya akan membahas apa itu rokok, namun akan membahas tentang jahatnya mereka, bodohnya mereka, dan betapa egoisnya mereka yang mencari kepuasan dengan merugikan orang lain yang tak tahu apa-apa.
Kesal rasanya tiap menemukan mereka-mereka berkeliaran di jalanan. Wajah tak merasa bersalah, tersenyum, bahkan tertawa tanpa menyadari bahwa mereka telah membuat orang lain celaka bahkan sengsara. Keren? Hebat? Atau apalah itu yang mereka rasakan ketika merokok saat berkendara. Namun kenyataannya, mereka malah terlihat bodoh, bahkan sangat bodoh. Pengendara motor atau bahkan mobil yang merokok di jalan, tidak hanya mengganggu kenyamanan orang di sekitar mereka, tetapi juga membahayakan keselamatan dan kesehatan orang-orang disekitar mereka. Asap dan abu rokok yang tersebar di jalan dapat terhirup dan mengenai orang lain, terutama pejalan kaki, pengendara sepeda, pengendara kendaraan lain, atau yang lebih parahnya adalah anak kecil yang ikut orang tua mereka berpergian menggunakan kendaraan.
Niat hati ingin bersenang-senang bersama keluarga tetapi malah terancam bahaya. Lalu salah siapa? Para manusia tak berdosa atau kalian para manusia dengan wajah tak merasa dosa?
Asap rokok padahal sudah sangat jelas dan bahkan sering digembar-gemborkan dimana saja jika berbahaya bagi kesehatan, terutama bagi mereka yang memiliki gangguan pernapasan atau seorang ibu yang sedang hamil. Sedangka abu rokoknya bisa menyebabkan iritasi sampai kebutaan. Sudah banyak contoh nyata korban dari asap, abu, dan puntung rokok dari para pengendara, bahkan anak balita sampai menjadi korban atas keegoisan mereka. Selain itu, ketika seseorang merokok saat berkendaraan, konsentrasi mereka bisa terganggu. Ini bisa menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan, baik karena pengemudi kehilangan fokus atau karena asap yang mengganggu penglihatan. Pengemudi yang merokok juga sering membuang puntung rokok sembarangan, padahal itu bisa menyebabkan kebakaran, terutama jika dibuang di tempat yang mudah terbakar. Sudah membahayakan sesama manusia, kini bertambah lagi menyebabkan kerusakan pada alam sekitarnya.
Tindakan merokok di jalan menunjukkan KURANGNYA empati dan kesadaran terhadap orang lain. Seharusnya, pengendara memikirkan keselamatan orang lain dan tidak hanya fokus pada kenyamanan dan kepuasan pribadi mereka. Merokok bukan hanya merugikan si perokok, tetapi juga berisiko buruk bagi orang lain yang memilih untuk menghindar dan menjaga diri agar tidak terkena jahatnya asap rokok.
Oleh karena itu, sudah saatnya para pengendara lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan menghindari merokok saat berkendara. Merokok di tempat biasa saja sudah membahayakan dan merugikan apa lagi jika dilakukan di jalanan? Semoga para manusia egois itu bisa mencari kebahagiaan dan kepuasan pribadi tanpa membahayakan orang lain lagi. TOLONG berhentilah egois, karena tindakan kalian sangat merugikan orang lain. Bahkan jika permintaan tolong lewat tulisan tak seberapa ini tidak bisa menyadarkan, semoga merasakan kerugian bisa membuat kalian sadar.
Oleh: Alia Lu’lu’ul Khasanah, Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Universitas Islam Negeri Salatiga Tahun 2023