Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Mimbar Mahasiswa

Kecanduan Tiktok Alami Penurunan Kerja Otak Pada Remaja

×

Kecanduan Tiktok Alami Penurunan Kerja Otak Pada Remaja

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Heru Abdul Wahab, Mahasiswa Fakultas Dakwah Program Studi Komunikasi Penyiaran Islam

Kecanduan TikTok telah berkembang menjadi fenomena yang melanda remaja modern. Platform media sosial ini menawarkan berbagai jenis konten yang menarik dan menghibur, tetapi kita harus memperhatikan dampak negatif dari konten tersebut, yaitu penurunan kerja otak pada remaja. TikTok, dengan format video pendeknya, telah menarik jutaan pengguna, terutama remaja. Namun, kekhawatiran tentang efeknya terhadap kesehatan mental dan kognitif remaja muncul seiring dengan meningkatnya penggunaan platform ini.

Example 300x600

Menurut banyak penelitian, penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu kemampuan kognitif. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Rakhmawati (2020) menyatakan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dapat mengganggu konsentrasi dan perhatian. Remaja yang menghabiskan waktu berjam-jam di TikTok cenderung mengalami masalah fokus dan menyerap informasi. Hal ini karena konten TikTok yang cepat dan singkat membuat pikiran terbiasa dengan stimulasi instan dan sulit untuk fokus pada tugas yang lebih kompleks.

Selain itu, kecepatan konten ini dapat menyebabkan apa yang disebut sebagai “kelelahan perhatian”, atau kelelahan perhatian. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pratiwi (2021) menunjukkan bahwa ketika otak terus terpapar informasi yang cepat dan beragam, kemampuan untuk memproses informasi secara menyeluruh akan berkurang. Ini menunjukkan bahwa remaja yang sering mengakses TikTok mungkin mengalami kesulitan menyelesaikan tugas sekolah yang membutuhkan pemikiran kritis dan analisis mendalam.

Kecanduan TikTok juga dapat berdampak pada kesehatan mental remaja. Mereka dapat mengalami kecemasan dan rendah diri jika mereka terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain di platform tersebut. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Setiawan (2021) menemukan bahwa penggunaan media sosial yang berlebihan dikaitkan dengan lebih banyak depresi dan kecemasan pada remaja. Semua ini berkontribusi pada penurunan produktivitas dan kualitas hidup mereka.

Selain itu, kecanduan TikTok dapat mengganggu tidur remaja. Banyak remaja menghabiskan waktu larut malam menonton video di TikTok, yang dapat membuat mereka tidak tidur. Menurut penelitian yang dilakukan Sari (2020), kurang tidur dapat berdampak negatif pada fungsi kognitif, termasuk memori dan kemampuan belajar. Dengan demikian, siklus ini dapat memperburuk masalah saat ini, di mana remaja yang kurang tidur menjadi semakin sulit untuk belajar dan berkonsentrasi.

Namun, ini tidak berarti bahwa kita harus menghindari TikTok sepenuhnya; media sosial juga memiliki manfaat, seperti menawarkan platform untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan teman-teman. TikTok dapat menjadi platform di mana remaja dapat berbagi ide dan karya mereka serta mendukung kreativitas dan inovasi. Penelitian yang dilakukan oleh Hidayati (2021) menyatakan bahwa media sosial dapat meningkatkan rasa dukungan sosial dan keterhubungan di kalangan remaja. Memilih konten yang bermanfaat dan mengatur waktu penggunaan adalah yang perlu dilakukan.

Mengatur batas waktu adalah cara untuk mengatasi kecanduan TikTok. Orang tua dan remaja dapat bekerja sama untuk memastikan bahwa TikTok tidak mengganggu aktivitas penting seperti belajar atau beristirahat. Memilih konten yang positif dan mendidik juga penting. Kita bisa menggunakan TikTok dengan baik tanpa membahayakan kesehatan mental dan kognitif kita.

Dengan pendidikan yang tepat dan dukungan dari orang tua dan lingkungan sekitar, saya yakin kita dapat mengatasi masalah ini. Ada kemungkinan generasi berikutnya yang lebih sehat dan produktif jika ada keinginan untuk mengubah kebiasaan. Mari kita berkolaborasi untuk mempromosikan penggunaan media sosial yang bijak bagi remaja kita agar mereka tidak hanya menikmati waktu mereka, tetapi juga tetap cerdas dan kreatif.

Sekolah dan orang tua harus bekerja sama untuk memberi tahu remaja tentang dampak negatif dari kecanduan media sosial jika kita ingin membuat lingkungan remaja lebih sehat. Dengan cara ini, kita dapat membantu anak-anak belajar mengelola waktu dan perhatian dengan lebih baik.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *