Oleh: Annisaa Almaa Idah, Mahasiswa UIN Salatiga
Demokrasi adalah sistem pemerintahan di mana kekuasaan tertinggi berada di tangan rakyat. Namun, penerapan demokrasi di Indonesia masih belum sepenuhnya ideal, meskipun negara ini mengklaim sebagai negara demokrasi. Masih banyak aspirasi rakyat yang tidak didengar oleh pemerintah, padahal dalam demokrasi sejati, rakyatlah yang memiliki kekuasaan tertinggi.
Untuk itu, penting bagi kita untuk mulai menerapkan prinsip-prinsip demokrasi dalam kehidupan sehari-hari, bukan hanya di tingkat pemerintahan pusat, tetapi juga dalam lingkungan tempat tinggal, organisasi, hingga lingkungan kampus.
Di lingkungan tempat tinggal saya, penerapan prinsip demokrasi kadang dilakukan dengan baik, namun kadang juga diabaikan. Salah satu prinsip demokrasi yang masih dijaga adalah musyawarah untuk mufakat. Misalnya, dalam pertemuan RT, warga diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapat. Setelah semua pendapat dikumpulkan, keputusan diambil bersama untuk kepentingan bersama dan kemajuan dusun.
Selain itu, kepala dusun juga bersikap adil dalam menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Saat ada konflik antarwarga, beliau tidak memihak salah satu pihak, melainkan mencari solusi yang adil. Dalam pembagian bantuan sosial pun, kepala dusun memastikan bantuan disalurkan kepada mereka yang benar-benar membutuhkan. Jika bantuan tersisa, biasanya dibagikan secara merata atau dimasukkan ke kas dusun.
Namun, tidak semua prinsip demokrasi diterapkan dengan baik. Contohnya, saat pemilihan gubernur Jawa Tengah, kepala dusun memilih anggota KPPS bukan berdasarkan potensi, melainkan hubungan keluarga. Sebagian besar anggota KPPS memiliki hubungan kekerabatan dengannya. Hanya satu orang yang bukan kerabat, dan itu pun karena rekomendasi dari pihak kecamatan. Ironisnya, orang tersebut justru memiliki kompetensi yang lebih baik.
Dari situ saya baru tahu bahwa di desa-desa lain, pendaftaran anggota KPPS dilakukan secara terbuka, diumumkan di pertemuan RT, kelompok ibu-ibu, maupun remaja. Dengan cara ini, masyarakat punya kesempatan untuk ikut serta dan menunjukkan kemampuannya. Sayangnya, hal ini belum terjadi di lingkungan saya, yang menunjukkan bahwa masih ada ketimpangan dalam pelaksanaan nilai-nilai demokrasi, terutama dalam hal keadilan dalam kesempatan.