Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Puisi

Menari di Ruang Gema

×

Menari di Ruang Gema

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Nayla Rizki Putri Hananta, Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta

Waktu memihak, tirai kelam tersingkap perlahan
Tanganmu menyambut, bukan lagi mimpi atau bayangan
Aku memelukmu, seperti bumi memeluk gerhana,
Puncak telah kudaki, tak ada lagi jerit atau rencana.

Example 300x600

Namun, di keheningan kita yang kini bernama “kita”
Terasa sunyi yang lebih mematikan dari pusara.
Kau hadir, sebuah cangkang indah yang kosong,
Matamu adalah samudra, namun hanya memantulkan kekosongan

Tanganmu kini dalam genggamanku, hangat, seolah nyata,
Dunia seakan berhenti, mengabadikan kita dalam sebuah cerita.

Namun, ada yang beku, seolah musim semi tak pernah datang,
Pelukan ini terasa hampa, seperti memeluk sebuah ilalang.

Kau ada di sisiku, tapi seolah terpisah oleh kaca tebal,
Suara tawaku memantul kembali, tanpamu yang ikut menyahut vokal.

Aku menyentuh kulitmu, mencari denyut yang sejalan dengan cintaku,
Tapi yang kutemukan hanyalah ketenangan artifisial, yang membunuh harapanku.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Puisi

KITA…kita yang berbeda,kita tak sama,kita tak benar-benar setara….

Puisi

Oleh: Refi Dwi Nurhayati, Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika…

Puisi

Aku yang sedang berproses,Harus bertarung dengan waktu.Usia ibu…

Puisi

Surat dari Jenaka untuk Luka yang Menetap Berulang…

Puisi

Malam terasa hening,di waktu yang sama.Hanya perasaanku yang…