Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Wawancara

Menjaga Harmoni antara Agama dan Negara

×

Menjaga Harmoni antara Agama dan Negara

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

WAWANCARA EKSKLUSIF PIKIRANBANGSA.CO DENGAN ZULHAS


Pikiranbangsa.co:
Pak Zulhas, bagaimana Bapak melihat hubungan antara agama dan negara dalam konteks Indonesia saat ini?

Example 300x600

Zulhas:
Hubungan antara agama dan negara di Indonesia itu saling menguatkan. Kita bukan negara agama, tapi juga bukan negara sekuler. Agama memiliki peran penting dalam membangun moral bangsa, sementara negara bertugas menjaga keadilan bagi semua warga, tanpa membedakan suku, ras, atau agama.

Sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, menunjukkan bahwa kita bangsa yang beragama. Negara harus memastikan setiap warga negara bisa menjalankan keyakinannya dengan aman dan nyaman. Sebaliknya, agama juga harus mendukung nilai-nilai kebangsaan, seperti persatuan, toleransi, dan keadilan sosial.

Pikiranbangsa.co:
Ada pandangan yang menyebut bahwa Indonesia harus menjadi negara berbasis agama atau bahkan mendirikan khilafah. Bagaimana Bapak menanggapi hal ini?

Zulhas:
Wacana seperti itu sudah selesai. Indonesia sudah punya kesepakatan besar: Pancasila. Kita ini negara dengan keberagaman agama yang luar biasa. Kalau kita memaksakan satu agama menjadi dasar negara, bagaimana dengan saudara-saudara kita yang beragama lain?

Pancasila adalah jalan tengah terbaik. Ia bukan sekadar kompromi, tapi solusi bagi bangsa yang majemuk seperti kita. Jadi, saya tegaskan, kita tidak perlu mencari ideologi lain. Yang perlu kita lakukan adalah memastikan nilai-nilai agama tetap menjadi inspirasi dalam membangun bangsa, tapi tidak dijadikan alat politik untuk memecah belah.

Pikiranbangsa.co:
Bapak sering berbicara tentang konsep Islam Tengah. Bisa dijelaskan lebih lanjut?

Zulhas:
Islam Tengah itu Islam yang moderat, tidak ekstrem kanan atau kiri. Islam yang rahmatan lil alamin, membawa kedamaian dan manfaat bagi semua.

Di Indonesia, kita punya tradisi Islam yang toleran, menghargai budaya lokal, dan terbuka terhadap perbedaan. Ini harus kita jaga. Jangan sampai kita terpecah hanya karena narasi yang mengadu domba antaragama atau antarkelompok dalam Islam sendiri.

Saya percaya, jika umat beragama di Indonesia tetap mengedepankan sikap moderat dan saling menghormati, kita bisa menjadi contoh bagi dunia dalam membangun harmoni antara agama dan negara.

Pikiranbangsa.co:
Bagaimana peran negara dalam memastikan hubungan agama dan negara tetap harmonis?

Zulhas:
Negara harus hadir sebagai penjaga keseimbangan. Jangan sampai ada diskriminasi terhadap pemeluk agama tertentu, tapi juga jangan ada kelompok yang merasa paling berhak menentukan bagaimana negara harus berjalan atas nama agama.

Pemerintah harus menjamin kebebasan beribadah dan menjalankan keyakinan, sesuai dengan konstitusi. Namun, kebebasan itu juga harus dijaga dalam batas yang tidak mengganggu hak orang lain atau merusak persatuan bangsa.

Selain itu, pendidikan agama juga harus diperkuat agar generasi muda memahami agamanya secara utuh dan tidak mudah terpengaruh oleh paham ekstrem.

Pikiranbangsa.co:
Apa pesan Bapak kepada masyarakat agar hubungan antara agama dan negara tetap harmonis?

Zulhas:
Saya mengajak semua pihak untuk kembali ke semangat persatuan. Mari kita jadikan agama sebagai sumber inspirasi untuk kebaikan, bukan sebagai alat perpecahan.

Jaga sikap moderat, perkuat toleransi, dan jangan mudah terprovokasi oleh isu-isu yang memecah belah. Kita ini satu bangsa, punya satu rumah bersama: Indonesia.

Pikiranbangsa.co:
Terima kasih atas waktunya, Pak Zulhas.

Zulhas:
Sama-sama. Mari kita terus jaga harmoni bangsa ini!

Reporter: Azmi Junalia

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *