Oleh: Putri Aisyah Nurul Iman, Direktur Komunitas Puisi Esai Planet Nufo Rembang.
Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat Istimewa. Bulan Ramadhan, juga satu-satunya bulan yang di dalam kalender hijriyah disebutkan dalam al quran, persis di dalam surah Al-baqoroh ayat 185 yang berbunyi,
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى
Pada bulan tersebut mempunyai satu malam yang istimewa dan sangat diharapkan serta dinantikan oleh umat islam di dunia. Tak hanya itu, malam tersebut juga menjadi suatu ketetapan. Namanya adalah malam Lailatul Qodr, malam yang lebih baik dari malam seribu bulan. Konteks malam tersebut bisa disebut juga dengan kemuliaan dan penetapan.
Dalam konteks pertama, makna qadar sebagai kemuliaan diungkapkan oleh Ibnu Hajar Asqalani, yang menjelaskan bahwa Lailatul Qadar adalah malam yang agung karena beberapa alasan. Di antaranya, Al-Qur’an diturunkan pada malam tersebut, serta turunnya para malaikat, berkah, rahmat, dan ampunan. Selain itu, orang yang mengisi malam itu dengan ibadah. Dijelaskan dalam al Quran surah al-Qodr ayat 4 yang berbunyi,
تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ – ٤
“Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.”
Terakhir, dalam konteks penetapan, Lailatul Qadar diartikan sebagai malam yang ditentukan bagi segala keputusan yang akan berlaku sepanjang tahun. Ini merujuk pada Surah Ad-Dukhaan: 4, yang menyatakan bahwa pada malam tersebut segala urusan yang penuh hikmah dijelaskan. Allah juga berfirman dalam Surah Al-Qadr:1-5, sebagai penegasan tentang malam yang agung ini, yang berbunyi,
لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ
Malam Lailatul Qodr, adalah malam yang lebih baik dari seribu bulan”(QS. Al qodr ayat 3)Malam Lailatul Qodr tidak ada yang tahu pasti tanggal dan hari keberapa akan terjadi di malam-malam bulan ramadhan. Dalam Al Quran tidak ada ayat yang menjelaskan pasti tentangnya. Bahkan, nabi Muhammad SAW, juga tidak pernah memberi tahu kepastian tentang malam itu. Meskipun, beberapa memang ada hadits-hadits shahih yang menjelaskan tentang terjadinya malam lailatul qodr.
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qodar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan” (HR. Bukhari)
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
“Carilah lailatul qodar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa” (HR. Muslim).
وَ وَاللَّهِ إِنِّي لَأَعْلَمُ أَيُّ لَيْلَةٍ هِيَ هِيَ اللَّيْلَةُ الَّتِي أَمَرَنَا بِهَا رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم بِقِيَامِهَا هِيَ لَيْلَةُ صَبِيحَةِ سَبْعٍ وَعِشْرِينَ
“Demi Allah aku tahu kapan malam itu, yaitu malam yang kita diperintahkan oleh Rasulullah untuk menghidupkannya, yaitu malam kedua puluh tujuh” (HR. Muslim dari Ubay Bin Ka’ab).Dari Abu Hurairah, dari Nabi sallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda,
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melaksanakan salat pada malam lailatul qodar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhari No. 1901).
Tak hanya perbedaan dalam hadits saja, ternyata hal ini juga terjadi dalam perbedaan madzab. Imam Ghazali memberikan pendapat dan prediksinya mengenai kapan terjadinya malam lailatul qodr bahwa bisa dihitung dengan hari pertama bulan ramdahan. Dalam pandangan Mazhab Syafi’i, lailatul qadar terjadi pada 10 malam terakhir Ramadhan dan dirahasiakan atas umat Islam. Akan tetapi, ia ada dalam satu malam tertentu, tidak berpindah darinya dan tetap pada malam tersebut sampai Hari Kiamat.
Jadi, kapan sebenarnya terjadinya malam kemulian lailatul qodr? Allah Azza Wa Jalla. Tidak ada yang tahu pasti kapan terjadinya peristiwa tersebut di bulan ramadhan. Namun, sebagai seorang muslim, kita hendaklah menguatkan niat dan doa kapanpun dan dimanapun kita berada untuk beribadah kepada Allah SWT. Dengan mengaharapkan hal-hal baik dan mengejar amalan-amalan baik untuk bekal di akhirat juga kepada-Nya.