Scroll untuk baca artikel
Example floating
Example floating
Example 728x250
Esai

Perbandingan Sistem Pendidikan Antarnegara

×

Perbandingan Sistem Pendidikan Antarnegara

Sebarkan artikel ini
Example 468x60

Oleh: Rabbani Marwa Aqsho Majida, Murid MA Darul Huda Mlagen, Kecamatan Pamotan, Kabupaten Rembang

Setiap negara memiliki sistem pendidikan yang berbeda, baik dari segi metode belajar, durasi waktu, evaluasi, kurikulum, hingga biaya dan aksesibilitas. Perbedaan tersebut dipengaruhi oleh budaya, kebijakan pemerintah, serta tujuan pendidikan yang ingin dicapai.

Example 300x600

Dalam hal metode belajar, sistem pendidikan di Indonesia masih berorientasi pada peran guru sebagai pusat pembelajaran. Guru diharuskan mengisi jam pelajaran, sementara siswa cenderung pasif hanya mendengarkan dan mengerjakan tugas. Keaktifan siswa untuk berpendapat masih kurang diperhatikan, dan motivasi belajar sering kali tidak dibangun secara menyeluruh. Meski demikian, salah satu kelebihan sistem pendidikan di Indonesia adalah adanya perhatian terhadap kasus perundungan di sekolah, karena beberapa sekolah sudah memiliki mekanisme penanganan, meskipun belum merata.

Berbeda dengan negara-negara maju, metode belajar mereka lebih menekankan pada kemandirian dan kreativitas siswa. Siswa diajak untuk berpikir kritis, mencari solusi sendiri, dan belajar di berbagai situasi, tidak hanya di dalam kelas. Mereka memiliki inisiatif tinggi dalam belajar. Namun, kekurangan dari sistem ini adalah masih kurangnya kepedulian terhadap masalah sosial di sekolah, seperti perundungan yang sering dianggap hal biasa.

Dari segi durasi waktu belajar, sekolah-sekolah di Indonesia cenderung memiliki jam belajar yang panjang hingga pukul dua atau tiga siang. Hal ini dapat menurunkan fokus siswa karena otak dipaksa bekerja terus-menerus tanpa waktu istirahat yang cukup. Sementara itu, di luar negeri jam belajar lebih singkat dan efisien. Siswa diberikan waktu istirahat siang agar kondisi fisik dan mental tetap segar. Selain itu, masa libur mereka relatif panjang, memberi kesempatan bagi siswa untuk mengeksplorasi hal-hal baru di luar kegiatan akademik.

Dalam sistem evaluasi dan penilaian, Indonesia masih mengandalkan ujian tengah dan akhir semester sebagai tolok ukur keberhasilan siswa. Hal ini membuat pembelajaran lebih berorientasi pada nilai. Sebaliknya, negara-negara maju menilai siswa berdasarkan kemampuan dan keterampilan praktis yang mereka kembangkan. Evaluasi dilakukan secara berkelanjutan melalui proyek, penelitian, dan presentasi, bukan sekadar ujian tertulis.

Kurikulum pendidikan juga menjadi pembeda yang signifikan. Kurikulum Indonesia bersifat umum dan seragam, belum sepenuhnya memberi ruang bagi siswa untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya. Sebaliknya, kurikulum di luar negeri lebih fleksibel dan mendalam, dengan fokus pada pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan keterampilan berpikir kritis. Pendidikan anak usia dini di Indonesia umumnya menitikberatkan pada kemampuan baca, tulis, dan hitung (calistung), sementara di negara-negara Eropa, anak-anak usia dini lebih difokuskan pada pengembangan sosial dan emosional melalui permainan dan interaksi.

Di luar negeri, guru memiliki kebebasan yang lebih besar dalam menentukan metode dan jadwal pembelajaran sesuai kebutuhan siswa. Sedangkan di Indonesia, materi pelajaran sepenuhnya ditentukan oleh pemerintah, sehingga ruang inovasi guru menjadi terbatas.

Terakhir, dari aspek biaya dan aksesibilitas pendidikan, sistem pendidikan di Indonesia relatif lebih terjangkau karena banyak disubsidi pemerintah. Namun, kualitas fasilitas dan metode pembelajaran masih perlu ditingkatkan. Di luar negeri, biaya pendidikan bisa jauh lebih tinggi, seperti di Australia yang mencapai ribuan dolar per semester. Meskipun demikian, kualitas pendidikan, fasilitas, dan jaringan global yang didapat sering kali sebanding dengan biaya yang dikeluarkan.

Beberapa negara seperti Finlandia bahkan menyediakan pendidikan gratis, termasuk bagi mahasiswa internasional, serta fasilitas pendukung seperti makan dan transportasi. Selain itu, berbagai program beasiswa internasional seperti LPDP, Fulbright, dan beasiswa pemerintah negara tujuan menjadikan pendidikan luar negeri lebih terjangkau bagi pelajar berprestasi dari Indonesia.

Secara keseluruhan, sistem pendidikan di setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Indonesia dapat belajar dari negara-negara maju dalam hal efektivitas waktu, fleksibilitas kurikulum, serta kebebasan berpikir siswa. Sementara itu, nilai-nilai sosial dan kepedulian yang masih kuat dalam pendidikan Indonesia tetap menjadi modal penting untuk menciptakan generasi yang cerdas sekaligus berkarakter.

Example 300250
Example 120x600

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *