Semarang, PikiranBangsa.co – Langkah baru dicatatkan Kohati HMI Cabang Semarang melalui penyelenggaraan Latihan Kader Sensitif Gender (LKSG) yang digelar pada 19–21 September 2025. Agenda ini peristiwa perdana yang bukan hanya mencatat sejarah bagi cabang, tetapi juga melahirkan ruang pembelajaran bersama yang membumikan perspektif gender di tengah dinamika pergerakan mahasiswa.
Mengusung tema “Beyond Labels”, LKSG hadir dengan semangat untuk melampaui sekadar simbol atau label, menuju pemahaman yang lebih mendalam mengenai nilai-nilai keadilan dan keberpihakan. Bagi Kohati, kegiatan ini bukan hanya program pelatihan, melainkan upaya nyata dalam mewujudkan cita-cita mulia: lahirnya muslimah visioner yang berakhlakul karimah.
Kehadiran peserta dari berbagai daerah turut memberi warna tersendiri. Dari total partisipan, sekitar 60 persen berasal dari kader Kohati Cabang Semarang, sementara 40 persen lainnya datang dari berbagai cabang HMI di luar kota. Komposisi ini menegaskan bahwa LKSG tidak hanya mewadahi kader lokal, tetapi juga menjadi ruang perjumpaan lintas daerah untuk saling belajar dan berbagi perspektif.
Antusiasme peserta tampak sejak awal forum hingga akhir kegiatan. Setiap sesi berlangsung dinamis, diwarnai diskusi hangat dan pertukaran gagasan kritis tentang isu-isu gender. Atmosfer ini mencerminkan kerinduan kader perempuan HMI terhadap ruang aktualisasi yang benar-benar memberi makna pada keberadaan mereka.
“Alhamdulillah LKSG perdana ini berjalan lancar. Harapannya, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dalam kepengurusan selanjutnya. Ini adalah langkah awal bagi kita untuk terus meneguhkan nilai-nilai Kohati,” ungkap Anti, Ketua Umum Kohati HMI Cabang Semarang.
Anti juga menyampaikan bahwa LKSG ini merupakan salah satu agenda perayaan milad. “Makna milad bukan hanya sekedar perayaan usia, tetapi juga mengingat kembali jati diri dan nilai nilai kohati untuk mewujudkan muslimah yang visioner, berakhlakul karimah dan mampu menjadi role model di setiap lini kehidupan.” Imbuhnya
Lebih dari sekadar agenda pelatihan, LKSG ini menandai upaya nyata Kohati dalam merawat tradisi intelektual perempuan HMI. Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Kohati Cabang Semarang ingin menunjukkan bahwa kader perempuan di HMI memiliki ruang strategis untuk meneguhkan peran, menebar kebermanfaatan, dan menghadirkan perspektif gender yang adil dalam kehidupan sosial.
Penyelenggaraan LKSG perdana ini menjadi tonggak penting bagi Kohati Cabang Semarang. Lebih dari sekadar forum pelatihan, ia adalah ikhtiar untuk menanamkan perspektif gender yang membumi, menyatukan semangat kader perempuan, dan mengukuhkan komitmen Kohati dalam perjalanan panjangnya mendidik muslimah visioner.
Dengan suksesnya penyelenggaraan LKSG perdana ini, Kohati HMI Cabang Semarang berharap lahir generasi muslimah yang tidak hanya peka terhadap isu-isu gender, tetapi juga mampu melangkah melampaui sekat-sekat label menuju peran yang lebih substansial: menjadi penggerak perubahan.
